iden sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

UI Gelar Seminar Kebijakan Budaya dari Perspektif Eropa dan Asia

Universitas Indonesia > Berita > Berita Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > UI Gelar Seminar Kebijakan Budaya dari Perspektif Eropa dan Asia

Indonesia dan Polandia, meskipun letaknya berjauhan secara geografis, memiliki beberapa persamaan yang menjembatani kedua negara. Kedua negara itu memiliki warisan budaya yang kaya dan dinamika politik yang tengah berkembang pesat. Dengan komitmen yang sama terhadap keunggulan akademis, Indonesia dan Polandia berusaha membangun kebijakan kebudayaan yang menjadi landasan penting sebuah negara di tengah tantangan dinamika global.

Untuk itu, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia (UI)  mengadakan seminar bertajuk “Studi Budaya dalam Ilmu Politik: Perspektif Eropa dan Asia” di Auditorium Mochtar Riady FISIP UI, pada Jumat (10/11). Turut menghadirkan ahli dari University of Warsaw, Polandia, inisiatif ini bertujuan untuk membentuk kemitraan strategis antara dua institusi pendidikan bergengsi tersebut sehingga terbentuk kolaborasi jangka panjang antara Indonesia dan Polandia.

Gagasan dan kajian budaya dalam ilmu politik semakin menonjol selama beberapa tahun terakhir. Hal ini karena adanya interaksi yang semakin rumit antara budaya, identitas, dan perilaku politik. Menurut Prof. Daniel Przastek, Ph.D, Dean of the Faculty of Political Science and International Studies University of Warsaw, cultural policy atau kebijakan budaya bersifat sistematis dan dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu di bidang budaya. Ia menekankan pentingnya pendidikan dalam cultural policy karena pendidikan dapat melestarikan identitas budaya dan membuka akses budaya yang lebih lebar.

Dalam pemaparannya, Dekan FISIP UI, Prof. Dr. Semiarto Aji Purwanto menyampaikan bahwa kuatnya peran negara dalam merumuskan kebijakan kebudayaan sering kali dipandang sebagai hegemoni negara atas masyarakat dalam perspektif Governmentality, seolah-olah negara mempunyai kekuasaan untuk menentukan apa yang boleh dilakukan warganya. Lebih lanjut, ia membahas tentang kebijakan budaya yang tepat dalam konteks Indonesia, sebuah negara yang kaya akan beragam tradisi, di tengah transformasi global yang sedang berlangsung.

“Tujuannya adalah untuk menjaga tradisi-tradisi ini dengan fokus utama pada pemeliharaan komunitas tradisional (adat) dan proses budaya mereka. Penekanannya tidak hanya terletak pada dikotomi ‘kepunahan’ atau ‘keberlanjutan’, tetapi lebih pada memfasilitasi pengembangan organik tradisi-tradisi ini dalam masyarakat,” kata Prof Aji. Kebijakan budaya seperti ini diharapkan dapat memberdayakan masyarakat dengan mengembangkan tradisi secara dinamis sebagai elemen dasar.

Selain seminar, terdapat kegiatan pendandatanganan letter of agreement antara FISIP UI dengan Faculty of Political Science and International Studies, University of Warsaw. Kolaborasi antara institusi akademis dari berbagai penjuru dunia sangat penting di dunia yang semakin terhubung melalui teknologi dan komunikasi. Kerja sama ini diharapkan dapat mengatasi permasalahan kompleks yang berdampak pada kemanusiaan.

Beata Stoczyńska, Duta Besar Polandia untuk Indonesia mengatakan bahwa kolaborasi ini menandakan komitmen terhadap pendidikan dan penelitian global. Kedua institusi bersepakat dalam visi yang sama untuk memajukan ilmu pengetahuan dan berkontribusi terhadap pengembangan solusi terhadap tantangan kontemporer. Kemitraan ini merupakan perwujudan semangat kerja sama internasional dan bertujuan untuk mempererat hubungan antara kedua negara.

 

Penulis : Humas FISIP UI | Editor  : Dyra Daniera

Related Posts