id sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Dahlan Iskan dan Anindya Bakrie Hadir di OKK UI 2013

Universitas Indonesia > Berita > Dahlan Iskan dan Anindya Bakrie Hadir di OKK UI 2013

Ada yang menarik di Orientasi Kehidupan Kampus (OKK) UI hari kedua. Karena pada hari tersebut, hadir dua tokoh menyampaikan pemaparan seputar pendidikan kewirausahaan dan kempimpinan di hadapan 8500 mahasiswa baru UI. Kedua tokoh tersebut adalah Menteri BUMN Dahlan Iskan dan President Commisioner PT Visi Media Asia – VIVA Anindya Bakrie. Masih sama seperti hari sebelumnya, acara berlangsung di Balairung UI.

Dalam orasinya yang bertema kepemimpinan, Dahlan Iskan banyak berbicara masalah kualitas kesehatan siswa-siswi di Indonesia dan kondisi perekonomian Indonesia saat ini. “Mahasiswa itu banyak yang pintar, tapi banyak yang tidak sehat!” ujarnya. Padahal menurutnya, kesehatan itu penting dalam menentukan kualitas seorang manusia. “Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat, kualitas kepintaran dan kepemimpinan seorang mahasiswa itu ditentukan oleh kondisi kesehatannya,” tambahnya. Sesi orasi kepemimpinan ini berlangsung interaktif karena Dahlan Iskan lebih banyak mendengar pendapat mahasiswa yang hadir mengenai tema yang dibawakannya. Selain itu Dahlan juga berkomentar sedikit tentang perekenomian Indonesia di dalam sesi tanya jawab dengan mahasiswa. Menurutnya, “Indonesia harus lebih meningkatkan kondisi pertanian dan perdagangannya, karena dengan kondisi perkekonomian yang baik, maka segalanya akan menjadi lebih mudah.”

Sedangkan untuk tema kewirausahaan, OKK UI menghadirkan Anindya Bakrie (President Commissioner PT Visi Media Asia – VIVA) . Dalam orasinya, Anin mengatakan bahwa bila ingin menjadi pengusaha mahasiswa harus bisa nyaman dengan masalah dan kegagalan. “Kalau ingin jadi pengusaha, kita harus bisa nyaman dengan masalah, karena setiap masalah membawa kita untuk bisa menjadi lebih kreatif. Kreatif untuk mencari solusi,” tuturnya. Menurutnya, kenapa jumlah wirausaha di Indonesia kurang karena tidak terbiasanya Indonesia dengan kultur kegagalan, masyarakat kita masih takut menghadapi kegagalan, padahal kegagalan itu lebih banyak membawa pelajaran bagi manusia dibandingkan keberhasilan. Dalam sesi orasinya, Anin juga banyak bercerita tentang pengalaman pribadinya memimpin perusahaan pada umur 26 tahun. Di usia yang cukup muda itu Anin diberi amanah oleh orang tuanya untuk memperbaiki kinerja ANTV yang hampir bangkrut, begitu juga ketika ia ditugaskan untuk membenahi manajemen TV ONE. Menurutnya masalah-masalah yang dihadapinya ketika membangun kedua perusahaan tersebut sehingga menjadi seperti sekarang memberikan dia banyak manfaat. “Saya menjadi lebih solutif dalam mencari cara-cara yang lebih baik, lebih murah, dan lebih cepat dalam bersaing dengan competitor,” tuturnya. (WND)

Related Posts

Leave a Reply