id sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

DIIB UI Gelar Workshop Model Bisnis Kanvas Bagi Peserta UI Incubate

Universitas Indonesia > Berita > DIIB UI Gelar Workshop Model Bisnis Kanvas Bagi Peserta UI Incubate

Selasa (19/2/2019), Direktorat Inovasi dan Inkubator Bisnis Universitas Indonesia (DIIB UI) menggelar Workshop Business Model Canvas (BMC) di Aula Terapung Perpustakaan UI Depok. Workshop BMC ini merupakan rangkaian dari kegiatan seleksi UI Incubate 2019. UI Incubate merupakan sebuah program untuk mengembangkan usaha bagi dosen/mahasiswa/alumni UI.

Kegiatan ini memberikan pendampingan kepada para calon peserta UI Incubate 2019 agar dapat mengoptimalkan BMC dengan baik. Hal tersebut dilatarbelakangi karena para calon peserta UI Incubate 2019 harus mencantumkan BMC dalam proposal yang mereka akan submit ke UI Incubate 2019.

“Tujuan dan harapan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan gambaran atau pemahaman mengenai apa itu BMC dan juga untuk dapat membantu para calon peserta UI Incubate dalam mengisi BMC mereka,” ujar Lenggar Wiedo, Staf Inkubator Bisnis DIIB UI.

Workshop kali ini diisi oleh Arry Rahmawan, seorang enterprenur (founder signifiergames.com dan Cerdas Mulia), dosen pengajar di Fakultas Teknik UI, dan seorang peneliti. Arry memberikan penjelasan mengenai apa itu BMC.

BMC merupakan salah satu alat untuk memetakan atau menggambarkan model bisnis sehingga orang yang melihatnya akan lebih gampang memahami dan menjelaskan model bisnis apa yang digunakan. Model bisnis ini diperkenalkan oleh Alexander Osterwalder di dalam bukunya “Business Model Generation” tahun 2010.

“Jadi business model canvas itu untuk mengkomunikasikan sebenarnya model bisnis kita seperti apa. Karena tadi, sering kali kita ribet untuk menjelaskannya. Dengan adanya business model canvas jadi kebayang” Ujar Arry.

Di dalam BMC, ada Sembilan blok atau kotak yang terdiri dari customer segments, customer relationships, channels, value propositions, revenue streams, cost structure, key activities, key resources, dan key partners. Seperti ini contoh dari BMC yang digunakan untuk memetakan atau menggambarkan model bisnis yang digunakan.

Model bisnis ini dapat menjelaskan bagaimana sebuah perusahaan atau organisasi menghasilkan profit atau keuntungan. Menciptakan value yang akan mendatangkan keuntungan untuk kita.Selain itu, model ini dapat digunakan untuk meningkatkan model bisnis yang sudah ada atau menemukan model bisnis baru yang akan digunakan di sebuah perusahaan.

Saat ini, model BMC sudah banyak digunakan oleh berbagai pihak, salah satunya untuk mendirikan perusahaan start up atau untuk mengembangkan sebuah perusahaan. Selain  BMC, ada beberapa model bisnis yang dapat digunakan oleh sebuah perusahaan, antara lain Basic Blocks of Business Model, Peer2Peer Business Model, dan Model Inovasi Distruptif.

“Persaingan saat ini bukan hanya di inovasi produk atau jasa, tapi bagaimana kita bisa memformulasikan model bisnis sehingga secara organisasi, biaya yang dikeluarkan lebih murah dan value yang ditawarkan kepada pelanggan menjadi banyak. Jadi perangnya di model bisnis,” ujar Arry.

“Barangnya bisa sama, produknya bisa sama, service-nya bisa sama. Tapi karena model bisnisnya bagus, cost-nya bisa lebih murah dan value-nya bisa lebih banyak,” tambah Arry. Tidak hanya diberikan penjelasan mengenai apa itu BMC, peserta juga diberikan pelatihan untuk membuat BMC-nya sendiri dengan bantuan contoh kasus yang diberikan oleh Arry.

Related Posts

Leave a Reply