id sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Doktor UI Teliti Hubungan Profesi Ibu dengan Status Gizi Anak

Universitas Indonesia > Berita > Doktor UI Teliti Hubungan Profesi Ibu dengan Status Gizi Anak

Mother and BabyDi Indonesia, banyak ibu bekerja yang digolongkan sebagai tenaga kerja tidak terampil. Penelitian menyebutkan bahwa hal tersebut berhubungan dengan kurang beragamnya asupan gizi anak. Kurangnya edukasi gizi, menyebabkan kekurangan gizi kronis mencapai 30 persen lebih besar dibandingkan kekurangan gizi anak pada ibu yang tidak bekerja atau ibu yang bekerja di tingkatan yang lebih baik.

Hal tersebut disampaikan dr. Aria Kekalih, MTI dalam sidang promosi doktornya pada Selasa (23/06/2015), di Fakultas Kedokteran UI. Aria menyampaikan disertasinya yang berjudul “Exploring Child Dietary Diversity Practice Among Working Mother and Its Implication to Stunting: A Mixed Method Study to Enhance Secondary Data Analysis of Multiple Nationwide Surveys 2002-2012”. Bertindak sebagai promotor dalam sidang tersebut, dr. Muchtaruddin Masyur, MS, Sp.Ok, Ph.D.

Lebih lanjut Aria menyampaikan, jumlah ibu bekerja pada tingkat terbawah ini berprofesi sebagai buruh tani, tenaga kerja sektor informal, buruh industri kecil. Jumlahnya mencapai 40 persen dari seluruh ibu bekerja. Studi kualitatif yang dilakukan Aria mendapatkan bahwa pada komunitas ibu bekerja sebagai buruh tidak terampil, tumbuh persepsi yang kompromi terhadap pemberian makanan seadanya karena keterbatasan sumber daya pengasuhan anak, di samping keharusan mereka untuk tetap bekerja memenuhi kebutuhan rumah tangga.

Dalam penelitiannya tersebut, Aria menyimpulkan bahwa kesejahteraan rumah tangga, akses informasi kepada Ibu, pelayanan kesehatan, pendidikan dan pekerjaan orang tua adalah faktor berhubungan terhadap keragaman makanan yang baik. Aria juga menyarankan untuk meningkatkan kesadaran pengasuhan anak dan ketrampilan pemberian makanan pendamping ASI dengan keragaman pangan yang cukup sejak anak berusia 6 bulan, selain ASI eksklusif. Edukasi gizi dapat dilakukan tidak hanya kepada ibu, keluarga dan pengasuh anak, namun juga terhadap komunitas ibu bekerja dengan pemberdayaan program perusahaan sayang ibu dan bayi.

Penulis: Humas FKUI

Ilustrasi: Getty Images

Related Posts

Leave a Reply