id sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Dosen FEB UI Gelar Pelatihan Digital Marketing Bagi Para Pedagang Bunga di Rawa Belong

Universitas Indonesia > Berita > Dosen FEB UI Gelar Pelatihan Digital Marketing Bagi Para Pedagang Bunga di Rawa Belong

Elvia R. Shauki, PhD, Dosen Program Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia (FEB-UI) menggelar kegiatan pelatihan pemasaran digital (digital marketing) bagi para pedagang bunga segar di Pasar Rawa Belong, Jakarta Barat pada Kamis (3/10/2019).

Kegiatan pengabdian masyarakat ini disponsori oleh dana hibah Direktorat Pengabdian dan Pengabdian Masyarakat UI (DRPM UI). Pasar Rawa Belong merupakan pasar bunga segar terbesar di Indonesia.

Materi digital marketing diwujudkan dalam bentuk pelatihan penggunaan berbagai alternatif pemasaran digital, seperti aplikasi Whatsap, media sosial (seperti Instagram, Facebook, dan laman), maupun platform e-commerce dengan bekerja sama dengan berbagai market places (online shopping platform).

 

Dalam pelatihan ini, hadir berbagai narasumber yang mumpuni di bidangnya, seperti  Tuhu Nugraha Dewanto, ahli Digital Marketing ataupun Angkoso Sudiantoro, professional photographer yang telah banyak membantu pedagang mikro bisnis dan UKM dalam memasarkan produk-produknya.

Pada sesi Angkoso, para pedagang bunga diajarkan membuat foto artistik agar foto yang ditampilkan ketika berdagang daring dapat menjadi ebih menarik, dan menjual.

Sesi ketiga adalah sesi trik-trik pembuatan bouquet, serta tehnik pembuatan rangkaian bunga segar menggunakan peralatan yang sangat ramah lingkungan. Sesi ini dipandu oleh Amanda Iskandar, Ketua Perangkai Bunga Jakarta Pusat.

Diharapkan, nantinya para pedagang bunga tersebut dapat melakukan penjualan secara langsung (live streaming) bekerja sama dengan platform yang ada manakala hubungan antara platform dengan pedagang bunga telah terbentuk dengan baik.

Ide pengabdian masyarakat ini bermula dari keprihatinan Elvia terhadap tingkat penjualan para pedagang bunga di Pasar Kembang Cikini, yang terus mengalami penurunan.

“Bayangkan pada saat tahun baru atau hari raya lainnya saja, jumlah bunga yang terjual hanya beberapa ikat saja, kan berarti ada sesuatu yang tidak optimal,” ujarnya.

Ia menilai rendahnya tingkat penjualan ini, karena saat ini, pembeli lebih memilih menggunakan “jari jemari” lewat aplikasi di ponsel pintar. Hampir seluruh transaksi saat ini dilakukan menggunakan media daring.

Oleh karena itu, ia sempat melakukan pelatihan pemasaran digital tersebut kepada pedagang bunga di Pasar Kembang Cikini, hanya saja animo (minat) pedagang mengikuti kegiatan pelatihan ini sangat rendah.

Dari 24 kios yang tersebar di Pasar Kembang Cikini, hanya 9 pedagang yang menyatakan kesediaannya hadir pada pelatihan yang dijadwalkan. Di hari H, hanya 1 dari 9 peserta hadir.

Menurutnya, hal tersebut terjadi karena pedagang Pasar Kembang Cikini bukanlah merupakan pemilik kios langsung, tetapi bertindak sebagai pramuwisma.

“Jadi mereka bukan merupakan pengambil keputusan, dan berpendapat bahwa pengetahuan pemasaran digital ini tidak akan berdampak apa-apa buat mereka. Berpikir jangka pendek saja,” tambahnya.

Hal ini berbeda dengan para pedagang di Pasar Bunga Rawa Belong yang kebanyakan merupakan pemilik langsung dari usaha, sehingga semangat untuk memajukan usahanya lebih besar.

Terbukti dalam pelatihan ini hadir 21 pedagang yang sangat antusias sekali mengikuti rangkaian kegiatan yang diberikan.

 

Keluaran dari kegiatan ini nantinya akan berupa pembuatan pemasaran melalui aplikasi Whatsap, penggunaan platform media sosial (seperti Instagram, Facebook, dan Websites), maupun platform e-commerce dengan bekerja sama dengan berbagai market places (online shopping platform).

“Kami juga mengharapkan, nanti kedepannya para pedagang ini dapat melakukan penjualan secara langsung (live streaming) bekerja sama dengan platform yang ada atas nama: “Pedagang Bunga Pasar Rawa Belong,” tambahnya.

Dalam melaksanakan kegiatan ini, Elvia dibantu oleh Eva Oktavini dan Tiara Pradani, mahasiswa Pascasarjana, Program Ilmu Akuntansi Universitas Indonesia. Dua paper ilmiah akan dihasilkan dari kegiatan ini.

Related Posts

Leave a Reply