iden sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

FKG UI Edukasi Perawatan Ortodonti tentang Pencegahan Ketidakharmonisan Rahang dan Gigi

Universitas Indonesia > Berita > Berita Fakultas Kedokteran Gigi > FKG UI Edukasi Perawatan Ortodonti tentang Pencegahan Ketidakharmonisan Rahang dan Gigi

Depok, 15 Juni 2023. Sebanyak 51 mahasiswa Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis (PPDGS) Ortodonti Angkatan 2019–2022 Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (FKG UI) mengadakan Bakti Sosial di SDN Bumi Agung, Kecamatan Kalianda, Lampung Selatan, Lampung. Kegiatan ini disupervisi oleh para dosen dari Departemen Ortodonti FKG UI yang berjumlah 12 orang.

Ketua Departemen Ortodonti FKG UI, Dr. drg. Retno Widayati, Sp.Ort(K), mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan gigi dan mulut, meningkatkan kesadaran mengenai kelainan susunan gigi-geligi dan dentokraniofasial, serta memperkenalkan perawatan ortodonti pada murid dan guru. Pada rangkaian kegiatan ini dilakukan pengambilan data Index of Orthodontic Treatment Need (IOTN) untuk melihat tingkat kebutuhan perawatan ortodonti pada murid-murid SDN Bumi Agung.

Bakti sosial ini dikemas dengan berbagai kegiatan, salah satunya adalah penyuluhan. Para pengabdi menyosialisasikan pentingnya perawatan ortodonti untuk mencegah masalah gigi dan mulut. Perawatan ortodonti merupakan perawatan di bidang kedokteran gigi untuk mengoreksi ketidakharmonisan tumbuh kembang rahang dan gigi. Hubungan gigi di rahang atas dan bawah yang kurang baik dapat menyebabkan gangguan kesehatan, antara lain gigi aus, gigi goyang, trauma pada gigi karena tekanan berlebih ketika mengunyah, serta gangguan dan rasa sakit pada sendi rahang (Temporomandibular Joint Disorder-TMD).

Perawatan ortodonti yang tepat dapat memperbaiki kesehatan rongga mulut. Hal ini karena gigi yang rapi dan teratur mudah dibersihkan, sehingga dapat mencegah munculnya gigi berlubang, karang gigi, peradangan gusi, dan kerusakan tulang rahang. Dengan gigi yang teratur, fungsi pengunyahan menjadi lebih optimal. Estetika wajah dan fungsi bicara seseorang juga menjadi lebih baik karena susunan dan posisi gigi geligi sangat berpengaruh terhadap fungsi fonetik untuk artikulasi bicara.

Ada beragam alat yang digunakan dalam perawatan ortodonti, seperti alat ortodonti lepasan, alat ortodonti cekat, alat ortodonti kombinasi lepasan dan cekat, serta alat ortodonti untuk anak-anak. Masyarakat tentu tidak asing dengan alat cekat atau behel (braces). Alat ini dipasang permanen pada gigi geligi pasien selama perawatan ortodonti, untuk memperbaiki oklusi dan susunan gigi pada berbagai kasus dan usia. Jenis braces yang digunakan dapat disesuaikan dengan kasus dan keperluan pasien, seperti metal bracesceramic bracesself-ligating braces, dan lingual braces.

Pada sesi penyuluhan tersebut, para pengabdi juga memaparkan materi tentang maloklusi, pola hidup bersih dan sehat (PHBS), serta cara menyikat gigi yang baik dan benar. Acara kemudian dilanjutkan dengan kegiatan sikat gigi bersama (SiGiBer), cuci tangan bersama (CiTaBer), pemeriksaan IOTN, pengisian kuesioner evaluasi kegiatan, pembagian sikat dan pasta gigi, serta penyerahan flipchart dan poster tentang kesehatan gigi dan mulut kepada pihak sekolah.

Menurut Dekan FKG UI, Dr. drg. Nia Ayu Ismaniati, MDSc., Sp.Ort(K), pengabdian masyarakat yang dilaksanakan pada 15–17 Mei 2023 ini merupakan perwujudan salah satu pilar Tri Dharma Perguruan Tinggi. Para pengabdi memberikan pelayanan kesehatan dan edukasi yang dibutuhkan masyarakat, melalui pendekatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.

“Kami berharap, bakti sosial ini berdampak positif bagi masyarakat di Kecamatan Kalianda, Lampung Selatan. Terlaksananya kegiatan ini dapat dimaknai sebagai kontribusi nyata sivitas FKG UI dalam mendukung pemerintah untuk mewujudkan pembangunan kesehatan yang berkelanjutan di seluruh pelosok daerah di Indonesia. Ini dilakukan demi tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang tinggi, sebagai investasi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomi,” ujar Dr. Nia.

Related Posts