Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI) mengadakan kerja sama dengan International Business Machines (IBM) Indonesia untuk membuka kelas dengan mata kuliah Big Data dan Komputasi Kognitif. Berdasarkan keterangan dari Dr. Ancella A. Hermawan, Ketua Departemen Akuntansi FEB UI pada Rabu (7/3) di Accounting Faculty Lounge, kelas tersebut merupakan yang pertama di Indonesia.
Country Manager Global Business Partner IBM Indonesia, Novan Adian menjelaskan bahwa sistem komputasi kognitif merupakan era baru komputasi. Dalam hal ini, tuntutan teknologi tersebut semakin meningkat di berbagai industri. Menurutnya, kerja sama antara IBM Indonesia dengan FEB UI merupakan komitmen dari pihaknya untuk membantu menyiapkan para pelajar dan generasi pemimpin masa depan agar dapat mengakselerasi perubahan di era baru komputasi.
Menurut Dr. Ancella, FEB UI memang mempunyai program untuk merealiasikan kerja sama dengan pihak-pihak industri. Dalam hal ini, pembukaan kelas Big Data dan Komputasi Kognitif merupakan terobosan untuk meningkatkan kompetensi lulusan FEB UI dalam beradaptasi dan berperan di dunia ekonomi digital yang selama ini telah banyak mengubah proses bisnis.
Selain itu, Dr.Ancella menjelaskan, “Dengan adanya kelas Big Data dan Komputasi Kognitif, mahasiswa Departemen Akuntansi dan mahasiswa FEB UI secara umum akan mempunyai kemampuan data analytic (analisis data—red) yang tinggi karena selama ini mahasiswa hanya merasa cukup dengan technical (kemampuan teknis—red) bisa membuat laporan, bisa menyelesaikan (soal—red) dengan rumus,” ujarnya.
Kelas Big Data dan Komputasi Kognitif dimulai sejak (14/2/2018) dengan standar kompetensi yang menunjang kemampuan mahasiswa dalam memilah dan memilih data serta menganalisis data yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan. Kelas yang dibuka untuk 100 orang mahasiswa tersebut merupakan kelas pilihan dengan beban kuliah sebesar 3 SKS dan terdiri dari 14 kali tatap muka.
Dr.Ancella memaparkan, sistem yang digunakan dalam pembelajaran di kelas Big Data dan Komputasi Kognitif tidak hanya terpaku pada penjelasan dosen, tetapi juga memfasilitasi mahasiswa untuk berdiskusi secara aktif. Dalam hal ini, pihak IBM Indonesia mendelegasikan sekitar 5 sampai 10 orang pengajar pada setiap pertemuan. “Mahasiswa akan berdiskusi dalam kelompok-kelompok yang dibimbing oleh tim. Sistemnya bukan hanya lecturing, justru yang penting construct discussion,” jelasnya.
Menurut Dr. Ancella kerja sama antara FEB UI dengan IBM Indonesia memiliki manfaat yang besar bagi UI. “Kerja sama ini sangat bermanfaat karena kita bisa diberikan fasilitas sistem dan data yang dimiliki IBM Indonesia,” pungkasnya.
Penulis: Frista Nanda Pratiwi
