iden sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Guru Besar FTUI Kaji Peranan Teknologi Komunikasi Radio Frequency untuk Kesejahteraan Masyarakat

Universitas Indonesia > Berita > Berita Fakultas Teknik > Guru Besar FTUI Kaji Peranan Teknologi Komunikasi Radio Frequency untuk Kesejahteraan Masyarakat

Depok, 2 November 2023. Prof. Ir. Gunawan Wibisono, M.Sc., Ph.D. dikukuhkan sebagai Guru Besar Tetap dalam Bidang Ilmu Divais Sistem Telekomunikasi, Fakultas Teknik (FT), Universitas Indonesia (UI), setelah menyampaikan orasi ilmiah berjudul “Peranan Teknologi Komunikasi Radio Frequency untuk Kesejahteraan”. Prosesi pengukuhan tersebut dipimpin langsung oleh Rektor UI, Prof. Ari Kuncoro, S.E., M.A., Ph.D., pada Rabu (1/11), di Makara Art Center UI.

Dalam pidatonya, Prof. Gunawan menyebut bahwa kelahiran teknologi bergerak 1G, 2G, 3G, 4G, dan 5G membutuhkan perangkat radio frequency (RF) pemancar dan penerima (transceiver) sehingga memungkinkan perangkat gawai pengguna bisa berkomunikasi dengan user lain melalui keberadaan perangkat operator telekomunikasi berupa perangkat base transceiver station (BTS). Sistem pemancar dan penerima RF yang beroperasi pada berbagai frekuensi adalah sama. Agar perangkat RF dapat beroperasi, perangkat tersebut dirancang menggunakan konsep multiband dan konsep resonator agar dapat bekerja sesuai dengan frekuensi yang dijalankan.

Perangkat komunikasi bergerak dapat dibagi dalam tiga bentuk, yakni objek untuk ditingkatkan kinerjanya; pengembang dengan menggunakan perangkat untuk membantu kerja sistem internet of things (IoT); serta pengguna perangkat. IoT adalah konsep yang menghubungkan semua perangkat ke internet dan memungkinkan perangkat IoT berkomunikasi satu sama lain melalui internet. Dengan perangkat tersebut, masyarakat dapat berinteraksi melalui gawai dari jarak jauh.

Layerisasi teknologi IoT meliputi Layer Device–sensor; Layer Network & Gateway–connectivity; Layer Platform–device management, security, analytic; dan Layer Application & Solution–smart grid, smart logistic. Pemanfaatan teknologi IoT memberikan efisiensi yang besar karena bertumpu pada konektivitas sebagai enabler komunikasi dari device/sensor pada perangkat elektronik. Dengan adanya peningkatan konektivitas, terjadi penurunan jumlah waktu untuk melakukan tugas yang sama, sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan menciptakan lingkungan kerja yang aman.

Saat ini, teknologi IoT telah dikembangkan untuk kehidupan sehari-hari. Beberapa di antaranya adalah Fishery untuk mengatur pemberian pakan pada ikan; Covid-19 Detection untuk memantau pergerakan pasien Covid-19; Alat monitor bagi petugas jaga Covid-19; serta Elder People Detection untuk mendeteksi keberadaan pasien orang tua yang tinggal sendirian.

Berdasarkan riset yang yang dilakukan McKinsley Global Institute pada 2020, nilai ekonomi yang dapat dibuka oleh IoT sangat besar dan terus berkembang. McKinsey memperkirakan bahwa pada tahun 2030, IoT secara global dapat menghasilkan nilai $5,5 triliun hingga $12,6 triliun, termasuk nilai yang ditangkap oleh konsumen dan pelanggan produk dan layanan IoT. Layanan-layanan seperti perindustrian, kesehatan, perkantoran, smart city hingga smart building menjadi potensial bisnis dari pemanfaatan IoT.

Indonesia sendiri diestimasikan akan mendapatkan nilai total produktivitas hingga $120 miliar pada tahun 2025, dengan sektor pendapatan mayoritas dari manufaktur, ritel, transport, mining, agrikultur, telekomunikasi dan media, serta kesehatan, dengan jumlah koneksi device IoT mencapai hingga 678 miliar perangkat.

Di era pandemi, layanan digital lahir dan menggantikan layanan sistem analog. Biasanya, disruptive technology ini berasal dari startup yang mencoba memodernisasi gaya bisnis kuno. Startup yang mengutamakan teknologi perlahan dapat mengubah cara bisnis tradisional. Hal tersebut terjadi karena perusahaan tradisional besar berfokus pada peningkatan penjualan dibandingkan melakukan perubahan, terutama dalam hal teknologi. Namun, di sisi lain, kelahiran disruptif teknologi juga berdampak terhadap pasar tradisional yang sepi karena pembeli berpindah ke pasar online. Banyak layanan aplikasi di gawai yang dapat dimanfaatkan, termasuk untuk kegiatan ekonomi, perdagangan, layanan masyarakat, dan layanan fintech (pinjam online).

Selain itu, pengembangan teknologi 5G juga berpotensi meningkatkan PDB Indonesia pada tahun 2030. Perekonomian Indonesia diperkirakan akan mengalami pertumbuhan eksponensial pada tahun 2024 karena peningkatan signifikan dalam tingkat adopsi 5G di semua industri dan konsumen. PDB diperkirakan sebesar IDR 2,802 Triliun pada tahun 2030 dan IDR 3,533 triliun pada tahun 2035. Diperkirakan 5G akan memberikan kontribusi sebesar 9,3% terhadap PDB Indonesia pada tahun 2030 dan 9,8% pada tahun 2035.

“Teknologi 5G juga akan meningkatkan keuntungan bagi berbagai sektor, yaitu sektor jasa, sektor manufaktur, serta teknologi digital akan membuka 20–40 juta lapangan pekerjaan baru. Namun, agar memberikan hasil yang baik, perlu ada perlindungan bagi konsumen pengguna teknologi yang meliputi proteksi data pribadi, keamanan user, dan kerahasiaan data,” ujar Prof. Gunawan.

Penelitian Prof. Gunawan tentang peranan teknologi komunikasi merupakan satu dari banyaknya penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Beberapa di antaranya adalah Performance of Downlink NOMA for a Massive IoT Network Over a Nakagami-m Fading Channel With Optimized Power Allocation (2023); Co-design Structure of Dual-Band LNA and Dual-Band BPF for Radio Navigation Aid Application (2021); Multiwideband Bandpass Filter Based on Folded Quad Cross-Stub Stepped Impedance Resonator (2020).

Prof. Ir. Gunawan Wibisono, M.Sc., Ph.D. menamatkan pendidikan S1 Teknik Elektro di Departemen Teknik Elektro FTUI pada 1990 dan menyelesaikan S2/S3 di Teknik Telekomunikasi, Keio University, Yokohama, Jepang pada 1995 dan 1998. Saat ini, ia menjabat sebagai Ketua Tim penyusun akreditasi S2 FTUI ke LAM Teknik.

Prosesi pengukuhan Prof. Gunawan turut dihadiri oleh Rektor Universitas Jenderal Achmad Yani, Prof. Hikmahanto Juwana, S.H., LL.M, Ph.D.; Guru Besar Teknik Kimia Institut Teknologi Bandung, Prof. Dr. Ir. Tirto Prakoso, M.Eng., IPM.; Peneliti Ahli Utama Badan Riset dan Inovasi Nasional, Prof. Dr. Silvester Tursilo Adi, M.Eng.; Direktur Jenderal Sumber Daya Perangkat Pos dan Informasi, Kemenkominfo, Dr. Denny Setiawan, S.T., M.T.; President Director PT Comcore Teknologi Indonesia, Septi Maharani, S.E., M.M.; Presiden Director PT Jawa Satu Regas, Ir. Indra Trigha; dan Direktur Utama PT Alita Praya Mitra, Ir. Teguh Prasetya, M.T.

Related Posts