id sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Industri Galangan Kapal, Asa Utama Indonesia Menjadi Poros Maritim Dunia

Universitas Indonesia > Berita > Industri Galangan Kapal, Asa Utama Indonesia Menjadi Poros Maritim Dunia

Industri perkapalan nasional Indonesia memang masih tertinggal dengan industri perkapalan di negara lain seperti China, Korea Selatan dan Jepang, namun dengan status Indonesia sebagai negara maritim dan negara kepulauan terbesar di dunia menciptakan asa untuk menjadikan Indonesia sebagai “Poros Maritim Dunia”.

Namun, ketergantungan Indonesia dalam impor komponen kapal masih tinggi tercatat pada tahun 2017, sekitar 70 persen komponen kapal masih impor padahal Indonesia memiliki banyak industri lokal yang dapat menunjang pembuatan komponen kapal di negeri sendiri.

“Galangan Kapal Indonesia hanya berfokus menggabungkan komponen dan struktur kapalnya saja, tetapi komponen kapalnya masih impor dari luar” ucap Prof. Sunaryo dalam pidato pengukuhannya sebagai Guru Besar UI pada Rabu (5/9) di Balai Sidang UI, Kampus Depok.

Oleh karena itu, untuk menghidupkan kembali industri lokal, Prof. Sunaryo menyarankan adanya pembangunan kapal multi-galangan.Pembangunan kapal multi-galangan dimaksudkan kepada perakitan model kapal secara series dimana bagian-bagian kapalnya dibuat di beberapa galangan yang lokasinya berdekatan sedangkan pembangunan modul komponennya dikerjakan secara paralel oleh beberapa industri lokal penunjang sehingga tidak ada lagi galangan yang mengerjakan satu buah kapal sendirian.

“Nanti, tiap-tiap galangan akan mengerjakan bagian struktur kapal tertentu dengan komponen yang sama dan kemudian didistribuskan kepada galangan lain untuk nantinya digabungkan agar menjadi kapal yang utuh” ucap Prof. Sunaryo.

Dampak yang dihasilkan dari konsep pembangunan kapal series dan multi-galangan ialah efisiensi waktu dalam pengerjaan sebuah kapal serta jumlah kapal yang dibuatakan jauh lebih banyak layaknya industri mass production.

Kehadiran kapal series ini pun nantinya dapat turut mendukung adanya program Tol Laut Nasional yang dicanangkan pemerintahan Jokowi guna menciptakan kelancaran distribusi barang hingga ke pelosok Indonesia.

Prinsip modularisasi konstruksi kapal juga berpotensi meningkatkan mutu pekerjaan terutama keselamatan pekerja dalam melakukan perakitan sebuah kapal. Hal ini dikarenakan, pendekatan advance outfitting pada penyusunan isi blok kapal dapat dilakukan sedini mungkin sebelum digabungkan dengan bagian yang lainnya.

Namun, Prof. Sunaryo berharap adanya campur tangan dari pemerintah untuk membantu dalam perihal fiskal dan standarisasi komponen kapal lokal guna mendesak industri lain untuk membeli dan menggunakan komponen serta kapal buatan negeri sendiri.

Dengan sejumlah pendekatan inovatif tersebut, bukan tidak mungkin Indonesia akan menjemput asanya dalam mengukuhkan diri sebagai “Poros Maritim Dunia” yang tak akan kalah daya saingnya dengan negara galangan kapal lainnya. Sebagai informasi tambahan, Prof. Sunaryo merupakan lulusan Teknik Perkapalan Universitas Indonesia yang berhasil dikukuhkan sebagai Guru Besar UI ke- 59 di FT UI.

Related Posts

Leave a Reply