iden sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Jelang Tahun Pemilu, Guru Besar UI Kaji Peran Media Sosial sebagai Upaya Dini Cegah Terjadinya Konflik pada Masyarakat

Universitas Indonesia > Berita > Berita Fakultas Ilmu Komputer > Jelang Tahun Pemilu, Guru Besar UI Kaji Peran Media Sosial sebagai Upaya Dini Cegah Terjadinya Konflik pada Masyarakat

We are Social mempublikasikan data jumlah pengguna internet pada 2023 mencapai 5,16 miliar dari total populasi 8.01 miliar penduduk dunia. Hal ini berarti terdapat 64.4% penduduk dunia atau lebih dari setengahnya sudah menjadi pengguna Internet. Dari sumber yang sama disebutkan bahwa Indonesia tercatat 212,9 juta pengguna Internet dengan total penduduk Indonesia 276.4 juta, yang berarti bahwa 77% penduduk Indonesia sudah menggunakan Internet. “Sehingga, secara persentase pengguna Internet di Indonesia lebih besar dibandingkan dengan yang ada di dunia,” ujar Prof. Dr. Indra Budi, S.Kom., M.Kom., dalam pidato pengukuhannya sebagai guru besar Fakultas Ilmu Komputer (Fasilkom) Universitas Indonesia (UI), pagi tadi (20/12).

Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa salah satu penggunaan internet yang paling dominan adalah penggunaan media sosial. Dengan aktifnya masyarakat menggunakan media sosial, menyebabkan data dan informasi semakin banyak tersebar di internet, terutama di media sosial. Data dan informasi yang beredar dapat bersifat positif, namun nyatanya banyak juga yang bersifat negatif, misalnya berita palsu (hoax), penipuan melalui internet, ujaran kebencian, perundungan dan sebagainya. Dengan banyaknya konten negatif yang bermunculan di media sosial, hal ini dapat mengakibatkan dampak negatif kepada masyarakat, misalnya ujaran kebencian yang dapat memicu munculnya konflik di masyarakat.

Prof. Indra menekankan bahwa adanya konflik masyarakat di dunia maya, dapat berpotensi dan berkembang sehingga membuat masalah baru di dunia nyata, seperti perdebatan langsung atau bahkan baku hantam. “Mengingat bahwa konten yang dipublikasikan pengguna di media sosial menggunakan bahasa manusia yang dikenal dengan bahasa alami (natural language), di mana dalam ilmu komputer, bahasa alami dapat diproses dengan bidang ilmu pemrosesan bahasa alami (natural language processing). Pemrosesan bahasa alami memiliki tantangan tersendiri, misalnya keambiguan, struktur gramatikal makna kata serta makna kalimat yang sangat bervariasi. Maka dari itu analisis media sosial diperlukan,” kata Prof. Indra dalam membawakan pidato pengukuhannya yang berjudul “Analisis Media Sosial Sebagai Upaya Dini Deteksi Potensi Konflik Masyarakat di Dunia Maya” di Balai Sidang, Kampus UI Depok.

Analisis media sosial dapat diterapkan pada berbagai domain atau bidang, seperti pemerintahan, commerce, dan sosial kemasyarakatan. Ia menjelaskan, terdapat banyak tantangan ketika misalnya analisis data media sosial bertepatan dengan momentum pesta demokrasi masyarakat Indonesia dalam Pemilihan Umum 2014 lalu. Platform Twitter (Sekarang X) mengungkap bahwa pemenang pemilu dapat diprediksi dengan menggunakan tugas analisis sentimen. Selain itu, analisis media sosial juga dapat digunakan untuk melakukan identifikasi ujaran kasar atau ujaran kebencian yang muncul di media sosial, terutama di Twitter.

Menurutnya, dalam pengembangan aplikasi berbasis analisis media sosial perlu digunakan pendekatan ilmu komputer pada umumnya. Namun, secara khusus pendekatan text mining sangat ampuh digunakan dalam mengolah data media sosial untuk mendapatkan insight tertentu. Hal ini merupakan upaya dini yang dapat dilakukan dalam rangka mencegah terjadinya potensi konflik pada masyarakat di dunia maya dengan akibat adanya penyebaran ujaran kebencian, terlebih saat ini Indonesia sedang memasuki tahun pemilu.

Sampai dengan saat ini, Prof. Indra aktif menghasilkan karya ilmiahnya yang telah diterbitkan di berbagai jurnal nasional maupun internasional. Beberapa publikasi ilmiah tersebut, di antaranya berjudul Hate speech and abusive language detection in Indonesian social media: Progress and challenges (2023); Purchase Intention and Sentiment Analysis on Twitter Related to Social Commerce (2023); Application of named entity recognition method for Indonesian datasets: a review (2023); dan Understanding the meanings of citations using sentiment, role, and citation function classifications (2022). Prof. Indra yang merupakan salah seorang dosen di Fasilkom UI sejak 2008 ini, telah menamatkan pendidikan sarjana dan doktoralnya di Fasilkom UI. Ia menyelesaikan pendidikan sarjana pada 2000, pendidikan magister pada 2003, dan mendapatkan gelar doktor ilmu komputer pada 2008.

Related Posts