iden sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

“Kembali” ke Budaya, “Layari” Keberagaman, Guna Tangkal Intoleransi

Universitas Indonesia > Berita > Berita Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya > “Kembali” ke Budaya, “Layari” Keberagaman, Guna Tangkal Intoleransi

Miniatur Indonesia bisa dilihat di Universitas Indonesia (UI) yang memiliki mahasiswa dari Sabang sampai Merauke, karena itu membangun pemahaman dan sikap toleransi serta menghargai perbedaan merupakan hal yang mutlak. Untuk mendorong sikap adil dan nondiskriminatif di kalangan sivitas akademika, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) UI berusaha menjadi wadah akademik yang mengajarkan toleransi demi terciptanya harmonisasi sosial.

Isu toleransi ini diangkat sebagai tema perayaan Dies Natalis ke-83 FIB UI pada 2022, yakni “Kembali ke Budaya: Melayari Keberagaman, Merayakan Kebinekaan”. Puncak acara dies natalis diselenggarakan pada Senin (5/12) di Auditorium Gedung IX FIB UI, Kampus Depok, Jawa Barat. Tema tersebut terinspirasi dari founding fathers bangsa Indonesia perintis tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan prinsip menjadikan perbedaan sebagai kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain.

Dari “Bhinneka Tunggal Ika”, kita dapat memaknai kearifan berbagai suku, etnik, dan agama yang bersatu sebagai suatu identitas. Konsepsi kebinekaan dibatasi pada ruang lingkup keberagaman yang bersifat kodrati, sebagai kesediaan untuk menerima kelompok lain tanpa memedulikan perbedaan budaya.

Dalam pidato pembukaan, Rektor UI, Prof. Ari Kuncoro, S.E., M.A., Ph.D., mengatakan bahwa tema yang diusung dalam Dies FIB diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan fungsi dan peran budaya bagi Indonesia dalam kaitannya dengan eksistensi dan integritas bangsa. Menyambut pernyataan tersebut, Dekan FIB UI, Dr. Bondan Kanumoyoso, S.S., M.Hum. menyampaikan, “Keberagaman semestinya dimaknai sebagai kekuatan untuk menjaga keutuhan NKRI dan dirayakan bersama untuk dapat hidup berdampingan dalam sebuah harmoni dan kedamaian bersama.”

Dekan FIB UI, Dr. Bondan Kanumoyoso, S.S., M.Hum

Pada kesempatan tersebut, Prof. Ari menambahkan bahwa FIB UI berperan dalam meningkatkan inbound student mobility yang memberikan sumbangsih bagi overall university standing sebagai upaya memperbaiki outlook internasional UI. Sejumlah 109 mahasiswa FIB UI mengikuti program pertukaran pelajar dengan universitas mitra, program pertukaran pelajar Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA), Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), program short course, seminar, dan pelatihan di luar negeri, baik daring maupun luring. Sementara itu, 56 mahasiswa asing melakukan aktivitas inbound di FIB UI.

Selain mahasiswa, tahun ini tercatat 29 dosen dari berbagai universitas luar negeri yang melakukan aktivitas inbound di FIB UI. Sebanyak 50 dosen FIB UI melakukan aktivitas outbound, baik sebagai pemakalah, periset, maupun peserta seminar di luar negeri.

Hadir dalam kesempatan dies natalis tersebut adalah Direktur Jenderal Kebudayaan, Kemendikbudristek RI, Hilmar Farid, Ph.D. yang menyampaikan orasi ilmiah tentang kebudayaan. Menurut Hilmar, masyarakat Indonesia sangat beragam dan memiliki sejarah serta ekspresi budaya yang beragam pula. Artinya, masyarakat memiliki jalannya sendiri untuk berkembang. Keragaman perlu dilindungi karena pelindungan terhadap keragaman adalah syarat keberhasilan pembangunan.

“Inilah yang kita maksud dengan kebudayaan sebagai metode. Kebudayaan bukan cuma kita ambil secara oportunistik, namun ditempatkan di hulu segala usaha, dan dari sanalah berbagai kepentingan disesuaikan dengan keragaman budaya yang ada. Dalam pendekatan kebudayaan sebagai metode, warisan budaya baik yang bersifat tangible maupun intangible dilihat sebagai sumber daya yang justru akan membantu usaha pembangunan sebagai plural project,” ujar Hilmar.

Guru Besar FIB UI Prof. Dr. R. Cecep Eka Permana, S.S., M.Si

Sedangkan, Guru Besar FIB UI Prof. Dr. R. Cecep Eka Permana, S.S., M.Si., dalam orasi ilmiahnya, terkait kebudayaan secara internal menyebutkan, “Mari kita ‘Kembali ke Budaya’ agar kita dapat ‘Melayari Keberagaman’ dalam ilmu pengetahuan dengan mengajak disiplin lain berkolaborasi memecahkan permasalahan budaya. Hasil kolaborasi yang dijalankan insyaallah akan dapat ‘Merayakan Kebinekaan’ dalam budaya Indonesia yang dikembangkan di FIB UI.”

Dr. Hendra Kaprisma, S.Hum

Acara yang diketuai Dr. Hendra Kaprisma, S.Hum., ini turut dihadiri Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi drg. Nurtami, Ph.D., Sp,OF(K), Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UI (2014-2019), Prof. Dr. Bambang Wibawarta, S.S., M.A., dan Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UI, Prof. Dr. Semiarto Aji Purwanto. Berbagai rangkaian acara turut dihadirkan untuk memeriahkan Puncak Dies Natalis FIB UI ke-83, antara lain pementasan tari tradisional oleh Bakul Budaya dan hiburan pementasan oleh Rafi Galsa ft Mula Band.

Selain itu, ada pula pemberian Penghargaan Kontribusi Kebudayaan oleh FIB UI kepada Dr. Sri Teddy Rusdy, S.H., M.Hum. (Hibah Gamelan), Erlien Susanto (Hibah Poster-Poster Rusia Era Uni Soviet), dan Kinokuniya Bookstore (Hibah Buku Jepang dan Cina). Penghargaan lain yang diberikan kepada sivitas akademika FIB UI meliputi Penghargaan Purnabakti, Riset Terproduktif, Pengabdian kepada Masyarakat Terproduktif, Penghargaan Peraih Nilai EDOM Tertinggi, dan Mahasiswa Berprestasi.

Di tengah kemeriahan acara ini, hadir secara online memberikan sambutan, Duta Besar Meksiko, H.E. Armando G. Alvarez, perwakilan dari Japan International Cooperation Agency (JICA), yaitu Ms. Mizutani Yoko (Project Formulation Adviser) dan Ms. Nazalia Kurnia Dewi (Program Officer); Duta Besar Ukraina, H.E. Dr. Vasyl Hamianin; Second Secretary Ukraina, Svitlana Kovtun; Perwakilan Kedutaan Besar Kerajaan Belanda Ms. Sophie van Huut; Perwakilan Kedutaan Besar Prancis Ms. Victoire Hazoumé (Penanggung Jawab Kerja Sama Universitas) dan Mr. Gema Akbar Pratama (Wakil Atase Kerja Sama Universitas).

Related Posts