id sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222
Universitas Indonesia > Berita > Berita Fakultas Ekonomi dan Bisnis > Mahasiswa UI Jadi Duta Bahasa Nasional 2022 Kemendikbudristek

KEDAI KOPI MULTILINGUAL UPAYA MANTAPKAN FUNGSI BAHASA GUNA PERKUAT JATI DIRI, BAWA MAHASISWA UI JADI DUTA BAHASA NASIONAL 2022 KEMENDIKBUDRISTEK

Dua mahasiswa Universitas Indonesia (UI), Daffa Aqilah Sofiyan mahasiswa Teknik Industri Fakultas Teknik (FT) dan Anzalna Nuraini Alifah, mahasiswa Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) dinobatkan sebagai Terbaik I Duta Bahasa Nasional 2022 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbudristek RI) melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa). Penobatan Duta Bahasa ini merupakan upaya dalam meningkatkan peran generasi muda Indonesia dalam memantapkan fungsi bahasa Indonesia, bahasa daerah, dan bahasa asing guna memperkuat jati diri dan daya saing bangsa.

Dalam proses seleksi terdapat beberapa rangkaian yang harus dilalui, salah satunya adalah penilaian krida. Mereka menampilkan krida yang pernah dibawakan bersama teman-teman saat pemilihan Duta Bahasa Provinsi DKI Jakarta yang menjadi program unggulan. Krida tersebut diberi nama Kedai Kopi Multilingual yang menyasar kedai kopi sebagai kolaborator yang mendukung penggunaan Bahasa daerah selama masa transaksi.

Bagi pengunjung yang bersedia untuk menggunakan bahasa daerah akan diberikan sedotan baja antikarat (stainless straw) sebagai hadiah apresiasi. Krida ini juga bertujuan untuk menanamkan semangat Trigatra Bangun Bahasa ke masyarakat.

Daffa Aqilah Sofiyan

“Kami membawakan kembali krida yang saya dan teman-teman bawakan saat pemilihan Duta Bahasa Provinsi DKI Jakarta. Di Duta Bahasa Nasional, kami meningkatkan lagi jumlah kedai kopi yang diajak bekerja sama serta kami berkolaborasi dengan pemangku kepentingan dan pihak yang berpengaruh. Kami berhasil membuka enam Kedai Kopi Multilingual di lima daerah administratif DKI Jakarta dan melakukan audiensi dengan Deputi IV Kemenko Perekonomian serta Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LDPB-KUMKM) sebagai lembaga yang dekat dengan kedai kopi untuk meminta pandangan mereka selaku regulator,” ujar Daffa.

Kedai Kopi Multilingual diciptakan sebagai ruang bebas berekspresi dan belajar bagi masyarakat untuk menggunakan bahasa daerah. Sejauh ini, terdapat tiga bahasa daerah yang digunakan, yaitu bahasa Jawa, bahasa Sunda, dan bahasa Melayu-Betawi. Hal ini didasari oleh banyaknya masyarakat DKI Jakarta yang berasal dari ketiga suku tersebut.

“Penggunaan ketiga bahasa ini adalah langkah awal yang kami lakukan. Tidak menutup kemungkinan nantinya akan ada banyak bahasa daerah lain yang dapat kami jadikan bahasa dasar transaksi di Kedai Kopi Multilingual,” kata Daffa.

Anzalna Nuraini Alifah

Sebagai bagian dari generasi muda saat ini, menurut Anzalna Bahasa Indonesia merupakan bagian dari sejarah Bangsa Indonesia yang perlu dilestarikan dan banggakan. Bahasa Indonesia sebagai sebuah bahasa persatuan yang menyatukan perbedaan diantara banyaknya. “Melalui program ini mampu membantu kami dalam memberikan kontribusi dalam mewujudkan Trigatra Bangun Bahasa, bukan hanya di kancah nasional; namun membuka langkah kami untuk memperkenalkan Bahasa Indonesia secara mendunia kedepannya” ujar Anzalna.

Duta Bahasa Tingkat Nasional merupakan agenda rutin setiap tahun yang diadakan oleh Kemendikbudristek RI. Dalam pemilihan ini, peserta dari berbagai provinsi menampilkan program unggulan masing-masing daerahnya untuk meraih peringkat terbaik. Masing-masing provinsi mengirimkan perwakilan sebanyak dua orang yang terdiri atas Terbaik I Putra dan Terbaik I Putri Duta Bahasa provinsi masing-masing. Secara akumulatif, terdapat 62 kontestan yang mengikuti ajang pemilihan ini. Malam Penganugerahan Duta Bahasa Nasional Tahun 2022 diselenggarakan pada Oktober lalu.

Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Prof. H. Endang Aminudin Aziz, M. A., Ph. D., mengatakan, “Peran generasi muda dalam pembinaan dan penggunaan bahasa Indonesia di tengah gempuran bahasa asing dan bahasa gaul kian penting. Untuk itu, pemilihan duta bahasa mulai dari tingkat provinsi sampai dengan nasional menjadi forum pencarian identitas diri bagi generasi muda dalam mengembangkan sikap positif berbahasa.”

Related Posts