iden sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Melalui Pagelaran Wayang, UI Beri Edukasi Ketahanan Pangan di Borobudur, Magelang

Universitas Indonesia > Berita > Melalui Pagelaran Wayang, UI Beri Edukasi Ketahanan Pangan di Borobudur, Magelang

Depok, 25 September 2023. Universitas Indonesia (UI) melalui Makara Art Center (MAC) memberikan edukasi kepada masyarakat di Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, tentang ketahanan pangan. Kali ini, edukasi diberikan bukan melalui sosialisasi atau penyuluhan, melainkan melalui pementasan wayang. Selain untuk menghibur masyarakat, pemilihan kesenian sebagai media edukasi juga merupakan upaya untuk melestarikan budaya dan tradisi Indonesia.

Pagelaran wayang dengan Dalang Tijab dan lakon “Sri Mulih” tersebut diselenggarakan pada Sabtu (16/9), di Desa Giritengah. Dalam lakon diceritakan bahwa Dewi Sri adalah dewi padi yang merupakan lambang atau simbol kemakmuran, kesuburan, dan kesejahteraan. Dewi Sri dikisahkan pergi dari tanah Jawa sehingga masyarakat mengalami musibah atau bencana.

Untuk memulihkan kondisi tersebut, Dewi Sri harus didatangkan kembali ke tanah Nusantara agar bumi kembali subur dan pepohonan kembali tumbuh. Hal tersebut terjadi karena hakikatnya pohon adalah perantara kehidupan, tempat bertemunya entitas angkasa, seperti udara dan matahari, serta bumi pertiwi berupa unsur hara di dalam tanah.

Kepala MAC UI, Dr. Ngatawi Al-Zastrouw mengatakan bahwa pagelaran tersebut bertujuan untuk memberikan kesadaran kepada masyarakat tentang ketahanan pangan. Menurutnya, tanah Jawa dan Nusantara sebenarnya merupakan tanah agraris atau pertanian. Jika masyarakat keluar dari pakem tersebut, bukan tidak mungkin bangsa ini akan mengalami kesengsaraan.

“Jadi, kalau tanah-tanah sekarang ditanami gedung dan bangunan, sehingga pertanian jadi tidak bergengsi dan tidak menghasilkan, banyak anak muda yang akhirnya merantau ke kota untuk menjadi buruh dan pekerja. Tanah di kampung terlantar dan profesi petani hilang, masyarakat pun mengalami penderitaan. Oleh sebab itu, kita harus mengembalikan bumi Indonesia sebagai tanah agraris yang bisa ditanami berbagai jenis tanaman,” ujar Dr. Al-Zastrouw

Selain menggelar pementasan wayang, MAC UI bekerja sama dengan Komunitas Kampoeng Dolanan Nusantara juga mengadakan penanaman pohon di kawasan Bukit Menoreh, Magelang. Ada 50 bibit pohon durian yang ditanam di sepanjang kawasan tersebut. Pendiri Kampoeng Dolanan Nusantara, Abbet Nugroho, menyebut bahwa durian dipilih sebagai jenis pohon yang ditanam di area tersebut karena merupakan salah satu buah eksotis Indonesia.

Ia mengatakan, “Ini juga menjadi penanda bahwa sebenarnya tanah ini subur dan dapat ditanami apa saja. Apalagi di Lereng Menoreh, banyak masyarakat yang menggantungkan kehidupannya dari buah-buahan berpohon tinggi. Di sini juga ada durian yang khas, yaitu durian Menoreh. Kita berharap dengan ditanamnya pohon durian ini, ada kemanfaatan nilai ekonomi untuk masyarakat sekitar.”

Related Posts