id sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Memahami Kunci Kemajuan Korea Selatan

Universitas Indonesia > Berita > Memahami Kunci Kemajuan Korea Selatan

Kamis (2/3/2017) Mr. Martin Lee (Direktur Utama PT. Bank KEB Hana Indonesia) datang ke UI untuk berbagi ilmu dengan mahasiswa UI dalam kuliah umum yang bertajuk “A Rise of Small Giant – Development Stories of South Korea”.

Kuliah umum ini diadakan di Auditorium Vokasi UI dan dihadiri oleh Rektor UI, . Dalam kegiatan ini juga ditandatangani perjanjian kerja sama antara UI-KEB Hana Bank dalam bidang pembiayaan biaya pendidikan bagi mahasiswa pasca sarjana UI.

Dalam pemaparannya, Lee menyampaikan 3 kunci utama kemajuan Korea Selatan (Korsel), yaitu keinginan untuk maju melalui pendidikan, pemimpin yang punya visi dan tujuan yang kuat, serta kehadiran pengusaha-pengusaha yang menopang perekonomian Korsel.

Ia menyampaikan kemajuan Korsel saat ini tidak terlepas dari kebijakan-kebijakan pemerintah dibawah kepemimpinan Park Chung Hee, yang mempimpin Korsel sejak tahun 1961 sampai tahun 1979.

“Beliau memulai dengan sebuah kudeta, kediktatoran, namun mengakhiri dengan sebuah revolusi kemajuan,” ujar Lee memulai pemaparan.

Pasca perang Korea, kondisi Korsel sangat memprihantikan dari segi ekonomi, ini ditambah dengan demografi Negara yang tidak memiliki banyak sumber daya alam yang dapat dijadikan komoditas dagang.

Untuk mengatasi hal ini, Park di era 60-an membuat suatu kebijakan yang disebut dengan kebijakan “Unbalance Growth”. Sebuah kebijakan yang berfokus hanya pada sector-sektor ekonomi tertentu.

“Dengan sumber daya yang terbatas, tidak mungkin memajukan semua sektor sekaligus. Ada tahap-tahapnya, ada fokusnya. Yang terpenting pada tahap ini adalah menghasilkan uang bagi operasional negara,” jelasnya.

Program-program ekonomi Park berfokus pada industri-industri yang berorientasi ekspor dan memerlukan alat-alat ringan atau tenaga manusia, sehingga industri swasta mulai tumbuh di Korsel.

Buntutnya, barang-barang hasil industri Korsel mulai menyerbu pasar luar negeri dan uang mulai mengalir deras masuk ke Korsel.

Di era 70-an, modal ekonomi yang telah terkumpul tersebut diinvestasikan untuk memulai diversifikasi ekonomi ke arah industry berat, seperti industry baja, perkapalan, dan elektronik. Inilah yang kemudian memunculkan para pengusaha-pengusaha kuat negeri tersebut, seperti Hyundai, Samsung, dan sebagainya.

Para pengusaha inilah yang kemudian menggerakan penyerapan sektor tenaga kerja dan perbaikan ekonomi di masyarakat, sekaligus meletakkan dasar perekonomian yang baik untuk Korsel.

Kemiskinan juga menjadi salah satu pemicu masyarakat Korsel untuk sangat peduli pada tingkat pendidikan generasi penerus mereka, sehingga rata-rata saat ini orang Korsel mengenyam pendidikan tinggi.

“Edukasi adalah cara paling baik dalam melakukan perbaikan ekonomi,” ujar Lee.

Keinginan tinggi untuk pendidikan ini juga yang menjadi salah satu faktor kemajuan Korsel. Sumber daya manusia yang berkualitas menyebabkan banyak orang-orang yang tepat menduduki posisi yang tepat, baik di pemerintahan maupun masyarakat.

Seorang pemimpin yang mempunyai visi, keinginan untuk maju melalui pendidikan, dan munculnya pengusaha-pengusaha muda dari negeri sendiri adalah 3 kunci kesuksesan Korsel dalam melaju di tengah kompetisi global saat ini.

Related Posts

Leave a Reply