iden sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Pentingnya Kajian Sistem Interaksi untuk Cegah Kesenjangan antara Desain Aplikasi dan Penggunanya

Universitas Indonesia > Berita > Berita Fakultas Ilmu Komputer > Pentingnya Kajian Sistem Interaksi untuk Cegah Kesenjangan antara Desain Aplikasi dan Penggunanya

Rektor UI, Prof. Ari Kuncoro, S.E., M.A., Ph.D mengukuhkan Prof. Harry Budi Santoso, M.Kom., Ph.D sebagai Guru Besar Tetap Bidang Ilmu Sistem Interaksi, Fakultas Ilmu Komputer (Fasilkom), Universitas Indonesia (UI), pada Rabu (20/12), di Balai Sidang UI Kampus Depok. Dalam pidato pengukuhannya, Prof. Harry mengutip laporan dari Future of Jobs Report 2023 yang menyebutkan bahwa diperkirakan pada 2027, hampir setengah atau sekitar 43% dari aktivitas kerja akan dilakukan melalui otomatisasi. Fakta tersebut menyadarkan tentang pentingnya kajian Sistem Interaksi untuk mencegah terjadinya kesenjangan antara desain aplikasi dan perspektif pengguna aplikasi.

Penelitian berjudul “Menghadirkan Sisi Manusia dalam Pembelajaran Berbantuan Komputer melalui Riset Sistem Interaksi” yang ditulis oleh Prof. Harry menyoroti pentingnya Sistem Interaksi dalam pengembangan sebuah aplikasi karena berkaitan erat dengan aspek kemudahan, efektivitas, efisiensi, dan keamanan aplikasi. Menurutnya, Sistem Interaksi berkaitan erat dengan Human-Computer Interaction (HCI), suatu bidang multidisiplin yang mempelajari bagaimana manusia berinteraksi dengan komputer dan teknologi.

Pada lingkup akademik, perkembangan Sistem Interaksi didasarkan pada praktik Tri Dharma Perguruan Tinggi. Pengembangan mata kuliah Sistem Interaksi mencakup aspek dan sejarah interaksi manusia-komputer, kognisi manusia, proses desain interaksi, metode pengumpulan dan analisis data, serta evaluasi desain prototipe. Penelitian terkait Sistem Interaksi berfokus pada upaya peningkatan pemahaman tentang interaksi manusia dan teknologi. Sementara, program pengabdian masyarakat mencakup tiga kategori, yakni sesi berbagi pengetahuan dalam pengembangan aplikasi, program pendidikan dan pelatihan, serta pengembangan aplikasi yang spesifik.

Dalam ranah pembelajaran berbasis komputer, penelitian dan eksplorasi lebih lanjut tidak hanya penting untuk mengatasi kendala yang ada, tetapi juga untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan pembelajaran berbasis komputer. Faktor-faktor seperti kemajuan teknologi, perubahan dinamis dalam pendidikan, serta kompleksitas pembelajaran digital sering kali menimbulkan kesenjangan dan masalah. Oleh karena itu, penting untuk mengidentifikasi, memahami, dan menanggapi isu-isu tersebut guna memastikan bahwa pembelajaran berbasis komputer dapat terus beradaptasi dan berkembang seiring dengan upaya pemenuhan kebutuhan peserta didik di era yang terus berubah.

Proses pemanfaatan teknologi di dunia pendidikan perlu memperhatikan beberapa celah yang ada, termasuk usability aplikasi yang masih rendah. Pengalaman belajar yang kurang memuaskan, serta ketersediaan data yang melimpah namun belum dimanfaatkan secara maksimal, juga menjadi perhatian. Untuk mengatasi hal ini, diperlukan evaluasi dan peningkatan terus-menerus terhadap berbagai aplikasi atau sistem yang digunakan dalam mendukung pembelajaran berbantuan komputer, sehingga dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih efisien dan efektif.

“Meningkatkan kehadiran sisi manusia dalam pembelajaran daring melalui Sistem Interaksi sangat penting untuk menciptakan pengalaman belajar yang menarik, efektif, kolaboratif, dan personal. Pemelajar terkadang merasa terisolasi dalam pembelajaran berbantuan komputer, sehingga menggabungkan elemen manusia dapat membangun rasa kebersamaan dan dukungan bagi mereka. Saat merancang mata kuliah yang didukung dengan pemanfaatan teknologi, prinsip desain yang berpusat pada pengguna seyogianya digunakan sebagai acuan. Perspektif dari pemelajar perlu diperhatikan dan desain antarmuka perlu dirancang secara interaktif, intuitif, dan ramah pengguna,” ujar Prof. Harry.

Penelitian Prof. Harry terkait Sistem Interaksi ini merupakan satu dari banyaknya penelitian yang dilakukan sebelumnya. Beberapa penelitian lainnya, yakni The Effect of the Integration of Metacognitive and Motivation Scaffolding through A Pedagogical Agent on Self-and Co-Regulation Learning (2023); On the Importance of UX Quality Aspects for Different Product Categories (2023); dan Learners’ Online Self-Regulated Learning Skills in Indonesia Open University: Implications for Policies and Practice (2022).

Sebelum dikukuhkan sebagai guru besar, Prof. Harry memperoleh gelar Sarjana Ilmu Komputer (2003) dan Magister Ilmu Komputer (2007) dari UI; serta mendapat gelar Ph.D pada program Engineering Education (College of Engineering), Utah State University (Utah, United States) tahun 2013. Saat ini, ia menjabat sebagai Anggota Senat Akademik Fakultas, Koordinator Program Studi Magister dan Doktor Ilmu Komputer, dan Kepala Lab Digital Library & Distance Learning.

Prosesi pengukuhan guru besar Prof. Harry turut dihadiri oleh Ketua Majelis Akreditasi Lam Infokom, Prof. Zainal A. Hasibuan, Ph.D; Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Sekolah Pascasarjana IPB, Prof. Dr. Ir. Agus Buono, M.Si., M.Kom.; Guru Besar Binus University, Prof. Dr. Sfenrianto; S.T., M.M., Ph.D; dan Kepala Pusat Riset Sains Data dan Informasi BRIN, Dr. Esa Prakasa, S.T., M.T.

Related Posts