iden sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Digitalisasi Sektor Kesehatan Semakin Masif, Diperlukan Sistem E-Health yang Optimal

Universitas Indonesia > Berita > Berita Fakultas Ilmu Komputer > Digitalisasi Sektor Kesehatan Semakin Masif, Diperlukan Sistem E-Health yang Optimal

Prof. Dr. Putu Wuri Handayani dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam Bidang Ilmu E-health, Fakultas Ilmu Komputer (Fasilkom) Universitas Indonesia (UI). Prosesi pengukuhan yang dipimpin oleh Rektor UI, Prof. Ari Kuncoro, S.E., M.A., Ph.D., tersebut dilaksanakan di Balai Sidang, Kampus UI Depok, hari ini (Rabu, 20/12). Prof. Wuri dikukuhkan sebagai guru besar setelah menyampaikan orasi ilmiah berjudul “Rasionalisasi dalam Implementasi E-health yang Optimal”.

Dalam pidatonya, Prof. Wuri menyampaikan bahwa implementasi sistem E-health yang optimal di organisasi kesehatan diperlukan dalam upaya mencapai kesehatan masyarakat dan memudahkan pertukaran informasi kesehatan, terutama untuk rujukan pasien. Urgensi inisiatif implementasi E-health didukung oleh beberapa faktor, antara lain perubahan iklim; epidemi dan pandemi yang mengakibatkan pertukaran dan integrasi data kesehatan semakin dibutuhkan; serta perkembangan Sistem Informasi (SI) dan Teknologi Informasi (TI) yang semakin pesat.

E-health merupakan aplikasi layanan kesehatan dan pemberian informasi kesehatan yang dikirimkan melalui jaringan internet dan teknologi terkait. Mengacu pada Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang kesehatan, E-health merupakan Sistem Informasi Kesehatan dan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE). Rumah sakit membutuhkan aplikasi E-health seperti Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS); m-health; telemedicine; Personal Health Record, Supply Chain Management; Customer Relationship Management; dan Business Intelligence.

Prof. Wuri mengatakan, “Dibutuhkan prinsip-prinsip SI yang perlu diadopsi untuk mendukung pengembangan E-health yang optimal. Dalam pengembangan aplikasi e-health, prinsip utama yang dijalankan mencakup compliance, integrasi atau interoperabilitas, reliabilitas, dan keamanan data. Prinsip keamanan data mutlak diperlukan untuk dapat menjamin bahwa data dan sistem e-health dapat aman digunakan supaya bisa menjamin tercapainya pengelolaan privasi data yang baik.”

Akibat banyaknya informasi kesehatan khususnya pada masa pandemi, maka diperlukan pembentukan struktur informasi dan telekomunikasi nasional yang mandiri untuk pengelolaan data dari e-health yang dapat melibatkan perwakilan sektor swasta, akademisi, serta pemerintah pusat dan daerah. Prof. Wuri merekomendasikan pemerintah merumuskan proses yang komprehensif dan terintegrasi untuk mengumpulkan dan mengintegrasikan data surveilans dari teknologi kesehatan yang ada, yaitu rekam medis elektronik, resep elektronik, SIMRS, Sistem Informasi Puskesmas, m-health, telemedis/telehealth, dan social network.

Selain itu, karena digitalisasi di sektor kesehatan semakin masif, pemerintah dan organisasi kesehatan harus meningkatkan jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) SI/TI serta perumusan jenjang karir SDM SI/TI di fasilitas pelayanan kesehatan. Kemudian, peningkatan kualitas SDM SI/TI juga harus didukung oleh peningkatan kompetensi dengan memberikan pelatihan terkait SI/TI oleh para ahli dari perguruan tinggi ataupun ahli praktisi SI/TI agar dapat mengikuti tren perkembangan ilmu pengetahuan di bidang SI/TI.

Dengan adanya implementasi E-health yang optimal, organisasi kesehatan dapat meningkatkan kemampuan SI/TI-nya secara berkelanjutan. Prof. Wuri menilai pemanfaatan pengelolaan data kesehatan akan semakin dibutuhkan di masa depan untuk membantu proses analitik di organisasi kesehatan. Hal ini dapat membantu organisasi kesehatan dalam membuat keputusan. Kemampuan fasilitas kesehatan dalam mengikuti perkembangan SI/TI seperti kecerdasan artifisial, big data, blockchain, dan sebagainya sangat diperlukan dalam memberikan layanan kesehatan yang semakin maksimal kepada pasien.

Sebelum melakukan kajian tentang implementasi E-health, Prof. Wuri banyak melakukan penelitian serupa. Beberapa di antaranya adalah Challenges of vaccination information system implementation: A systematic literature review (2023); Impact of Social Media Usage on Users’ COVID-19 Protective Behavior: Survey Study in Indonesia (2023); dan Barriers and facilitators of personal health record adoption in Indonesia: Health facilities’ perspectives (2022).

Prof. Dr. Putu Wuri Handayani menamatkan S1 Ilmu Komputer di UI pada 2004; menyelesaikan Program Master of Science di Faculty of Informatik, Fulda University of Applied Sciences, Jerman pada 2008; dan memperoleh gelar Doktor Ilmu Komputer di UI pada 2016. Saat ini, Prof. Wuri menjabat sebagai Koordinator Program Studi Sarjana Sistem Informasi Fasilkom UI, Editor in Chief Journal of Information System, dan Data Management Steering Committee PT Medikaloka Hermina.

Prosesi pengukuhan guru besar Prof. Wuri turut dihadiri oleh Guru Besar Binus University dan Wakil Ketua Komisi Tetap Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi, WKU Pendidikan dan Kebudayaan, Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN), Prof. Dr. Ir. Meyliana, S.Kom., MM, IPU, CDMS, CBDMP, CME; Direktur Pengembangan Digital Hermina, dr. Dian Ekawati, MARS; Direktur Regional Hermina, drg Susi Setiawaty MARS; dan Direktur Keuangan Hermina, Aristo Setiawidjaja B.Sc., MBA.

Related Posts