“Tahun politik tidak menjadi masalah untuk bidang mineral, batubara, dan migas hampir tidak punya masalah karena semua tergantung supply and demand,” ujar Ignasius Jonan. Menteri ESDM tersebut mengatakan hal tersebut dalam seminar nasional yang diadakan pada tanggal 1 april 2019 yang diselenggarakan di Balai Sidang Kampus UI Depok.
Seminar yang mengangkat tema “Prospek Penerimaan Negara dari Mineral, Batubara dan MIGAS di Tahun Politik”. Dikarenakan suasana politik pada tahun ini yang membuat suasana Indonesia menjadi sendikit traumatik terhadap tahun politik itu sendiri, Jonan menyampaikan bahwa hal tersebut seharusnya tidak menjadi masalah.
“Perang dimana-mana, dan politik tidak mempengaruhi keberadaan mineral, migas dan batubara, apalagi terutama migas yang harganya sangat dipengaruhi supply dan demand yang ada,” sambut Jonan. Lebih baik Indonesia lebih memfokuskan kepada perkembangan zaman yang lambat laun akan digeser oleh energi listrik yang lama kelamaan akan menggeser tren sumber daya minyak dan gas.
Dalam perkembangannya dari tahun 2008 sampai 2018, tren pemasukan perusahan terbesar sudah sangat berbeda, yang dimana pada tahun 2008 rata-rata dikuasai oleh perusahaan ekstrak seperti Petro China dan Exxon yang masing masing memiliki pendapatan 728 dan 492 (USbn) sekarang sudah bergeser pada perusahaan perusahaan seperti Appel dan Google yang memiliki angka 890 dan 768 (USbn) .
“Dari pada kita memusingkan tahun politik lebih baik kita lebih berkonsentrasi untuk memajukan negara kita ke arah yang lebih baik dan maju serta tidak tergantung pada tahun politik,” ujar Jonan.
