Ruang Datacenter diisi oleh peralatan peralatan ICT dalam kabinet yang memiliki potensi beban panas sensible tinggi dan melayani pekerjaan yang sangat penting. Sistem tata udara presisi adalah sistem yang mengatur lingkungan udara yang cocok untuk peralatan ICT dalam kabinet ruang Datacenter. Untuk mencegah kerusakan pada peralatan ICT dan pada media penyimpanan akibat thermal shutdown, conductive anodic failures, hygroscopic dust failures, corrosion, dan short circuit, sistem tata udara presisi harus dapat mengatur dan mengedalikan temperatur dan kelembapan di dalam kabinet. Permasalahan kendali inilah yang menjadi disertasi Dr. Aries Subiantoro yang mempertahankan disertasinya yang berjudul “Sistem Kendali Prediktif Adaptif Multi Model Berbasis Supervisi untuk Pengendalian Rancangan Baru Sistem Tata Udara Presisi” pada sidang Promosi Doktor yang dilaksanakan hari Rabu, (29/05) bertempat di Ruang Chevron, Gedung Dekanat, FT UI. Bertindak sebagai ketua sidang Dekan FT UI, Prof. Bambang Sugiarto, M.Eng dengan Promotor Prof. Dr. Ir. Bagio Budiardjo, M.Sc, Ko-Promotor Dr. Ir. Muhammad Idrus Al-Hamid, M.Eng dan Ko-Promotor 2 Dr. Ir. Feri Yusivar, M.Eng. Dewan penguji terdiri dari Prof. Dr. Ir. Harry Sudibyo, DEA; Prof. Dr. Ir. Benyamin Kusumoputro, M.Eng; Dr. Ir. Wahidin Wahab, M.Sc; dan Dr. Ir. Ari Santoso, DEA.
Permasalahan yang dihadapi dalam sistem tata udara presisi adalah sistem ini memiliki karakteristik kompleks dan nonlinier yang sangat kuat. Di dalam disertasi ini diusulkan teknik prediktif multi model berbasis supervisi untuk mengendalikan temperatur keluaran sistem tata udara presisi. Dengan algoritma kendali multi model prediktif yang diintegrasikan pada sistem tata udara, maka manfaat yang akan diperoleh diantaraya, sistem tata udara yang dikembangkan sangat ramah lingkungan karena dapat meningkatkan efisiensi energi sehingga dapat digunakan oleh industri perbankan, jasa internet, jasa transportasi, Departemen Pemerintah, atau lembaga penegak hukum yang menggunakan fasilitas Datacenter. Model ini dapat digunakan pada kabinet yang memiliki beban panas bervariasi akibat perbedaan jumlah dan jenis peralatan IT. Algoritma kendali akan secara otomatis menyesuaikan kapasitas pendinginan dan putaran fan pada kabinet dengan beban panas yang berbeda, serta memiliki kemampuan adaptasi jika terjadi pergantian peralan IT yang memiliki siklus penggunaan yang singkat, sehingga dapat mengurangi engineering time dari operator. Selain itu, model ini dapat diproduksi sendiri dengan harga yang relatif murah jika dibandingkan dengan produk impor sejenis. (Humas FT)
