id sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Ribuan Mahasiswa Deklarasikan Perang Melawan Narkoba di UI

Universitas Indonesia > Berita > Ribuan Mahasiswa Deklarasikan Perang Melawan Narkoba di UI

Selasa (25/4/2017) 3.386 mahasiswa dari 59 universitas di Indonesia melakukan deklarasi untuk berperang melawan narkoba di Balairung UI, Kampus UI Depok.

Deklarasi ini diprakarsai oleh Aliansi Relawan Perguruan Tinggi Anti Penyalahgunaan Narkoba (Artipena). Artipena adalah sebuah aliansi yang bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk memerangi peredaran dan pemakaian narkoba di perguruan tinggi.

Ketua Pelaksana Deklarasi Sablin Yusuf menyatakan, berdirinya Artipena diprakarsai para pimpinan perguruan tinggi di Indonesia guna merespons kondisi darurat narkoba.

Nantinya, disetiap kampus yang tergabung dengan aliansi ini akan ada agen-agen Artipena yang menjalankan program-program anti narkoba.

“Bisa dengan edukasi, pemeriksaan, atau membuat kelompok-kelompok diskusi bagi para pecandu. Nanti programnya akan seperti apa, dan teknisnya seperti apa, Artipena serahkan kepada agen-agen ini,” jelas Sablin Yusuf.

Rektor UI, Muhammad Anis , juga menyatakan dukungannya terhadap visi dan misi Artipena ini.

Dalam sambutannya, ia mengatakan bahwa UI telah lama menetapkan surat keterangan keterangan bebas narkoba sebagai salah satu persyaratan dalam berkas administrasi persyaratan beasiswa.

Selain kegiatan deklarasi, acara ini juga berisikan kegiatan kuliah umum yang diisi oleh Kepala Kepolisian Republik Indonesia Tito Karnavian dengan tema “Tantangan Kebhinnekaan Dalam Era Demokrasi Dan Globalisasi”.

Dia menilai, gerakan-gerakan besar memerangi narkoba di kampus-kampus harus dilakukan.‎

“Sekarang ini perang bukan lagi dilakukan secara fisik dengan senjata. Menghancurkan sebuah negara bisa melalui narkoba, dan pemasukan nilai-nilai yang memecah belah persatuan,” ujar Tito.

Selain persoalan narkoba, Tito juga berpesan agar para mahasiswa menjaga kebhinnekaan atau persatuan dan kesatuan bangsa.

Jangan sampai masalah-masalah primordialisme suku, ras dan agama menjadi ancaman bagi keutuhan bangsa dan negara.

 

Related Posts

Leave a Reply