id sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Tiga Strategi Adaptasi Masyarakat Pesisir Hadapi Perubahan Lingkungan

Universitas Indonesia > Berita > Tiga Strategi Adaptasi Masyarakat Pesisir Hadapi Perubahan Lingkungan

269608_195790687139912_6078124_nDegradasi dan perubahan lingkungan tempat tinggal dan tempat sumber mata pencaharian berdampak pada pendapatan masyarakat pesisir, terutama pada petambak garam. Sentra garam rakyat yang terpengaruh perubahan lingkungan antara lain Desa Losarang, Kabupaten Indramayu dan Desa Pinggir Papas, Kabupaten Sumenep yang berada di kawasan pesisir.

Proses pembuatan garam di kedua desa tersebut masih bersifat tradisional sehingga membutuhkan waktu yang panjang dan prosesnya tidak dapat berlangsung satu tahun penuh. Akibatnya, terjadi penurunan pendapatan ketika musim hujan atau paceklik. Kondisi ini menjadikan petambak perlu melakukan strategi adaptasi untuk bertahan hidup.

Hal inilah yang menjadi latar belakang Miftahul Huda dalam disertasinya yang berjudul “Strategi Adaptasi Masyarakat Pesisir Terhadap Perubahan Lingkungan (Studi Petambak Garam di Desa Losarang, Indramayu dan Desa Pinggir Papas, Sumenep)”. Penelitian Mifathul menghasilkan tiga metode strategi adaptasi, yaitu strategi adaptasi yang bersifat mempertahankan penghidupan secara ekonomi, menghadapi perubahan nilai di masyarakat akibat pengaruh budaya luar, dan mengatasi masalah-masalah tambak garam dan lingkungan permukiman. Strategi-strategi ini didapatkan setelah melakukan penelitian dengan teknik wawancara mendalam, diskusi fokus grup, survei, dan interpretasi citra satelit pada kedua desa tersebut.

Strategi yang bersifat mempertahankan penghidupan secara ekonomi terkait dengan mata pencaharian alternatif, spekulasi sewa lahan terhadap penetapan harga garam, dan upaya insurance. Strategi ini juga dilakukan dengan memperkuat keuangan lembaga masyarakat desa, menerapkan teknologi tepat guna, dan mencari alternatif tambahan lahan untuk kegiatan tambak garam.

Strategi untuk menghadapi perubahan nilai meliputi pelibatan generasi muda, penurunan nilai-nilai budaya melalui lembaga pendidikan khusus budaya setempat, serta pembuatan kebijakan-kebijakan formal yang dapat mempertahankan nilai-nilai kebudayaan setempat. Strategi untuk mengatasi masalah-masalah lingkungan di antaranya adalah memperbaiki tanggul dan saluran air secara gotong royong, melindungi mangrove, dan menjaga sanitasi serta kebersihan lingkungan.

Disertasi Miftahul dipresentasikan pada sidang promosi doktor di UI kampus Salemba, Selasa (13/1/2015). Dalam sidang ini, Miftahul mendapatkan yudisium sangat memuaskan. (WND)

 

 

Related Posts

Leave a Reply