iden sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

UI Tingkatkan Kesejahteraan Lansia Kota Depok Melalui Inovasi Aplikasi “Lantera”

Universitas Indonesia > Berita > Berita Fakultas Ilmu Administrasi > UI Tingkatkan Kesejahteraan Lansia Kota Depok Melalui Inovasi Aplikasi “Lantera”

Sampai dengan saat ini, angka pertumbuhan penduduk lanjut usia (lansia) hampir di setiap negara mengalami kenaikan yang drastis. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) 2021, diproyeksikan pada 2045, penduduk lansia di Indonesia akan mencapai hampir satu perlima dari total penduduk. Dalam menghadapi hal tersebut, dibutuhkan perencanaan dan program yang didukung oleh ketersediaan data dan informasi yang memadai. Hal ini bertujuan, agar program yang dilaksanakan dapat tepat sasaran dan mampu meningkatkan kualitas hidup lansia yang berdampak pada pembangunan.

Untuk itu, Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) Universitas Indonesia (UI) menyelenggarakan program pengabdian masyarakat (pengmas) melalui peningkatkan kapasitas kader Puskesmas dalam pemetaan lansia di Kota Depok. Menurut BPS Kota Depok, populasi penduduk berusia 60 tahun ke atas pada 2020 berjumlah 170.648, kemudian meningkat menjadi 185.705 orang pada 2022. Namun, data kondisi kesehatan lansia masih belum memadai karena kurangnya jumlah petugas Pusat Kesehatan Masyarakat (puskesmas) yang mampu melayani dan memonitor kondisi lansia di wilayahnya.

Dalam pelaksanaannya, FIA UI bekerja sama dengan Sakubi Teknologi Indonesia dan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Puskesmas Sukamaju Baru. Selain memberikan pelatihan, pengmas ini juga memanfaatkan aplikasi “Lantera” yang merupakan hasil inovasi dari Sakubi Teknologi Indonesia perusahaan binaan UI. Lantera merupakan aplikasi deteksi dini kesehatan lansia yang mengoptimalkan kontribusi kader posyandu sebagai bagian dari masyarakat peduli lansia. Sehingga, pemanfaatan aplikasi ini dapat membantu memantau populasi dan kondisi kesehatan lansia yang tersebar di Kelurahan Sukamaju Baru, Kecamatan Tapos, Kota Depok.

Kelurahan Sukamaju Baru dipilih sebagai lokasi tujuan pengmas karena jumlah tenaga kesehatan yang ada tidak cukup untuk melayani populasi lansia yang besar. Berdasarkan data Puskesmas Sukamaju Baru, saat ini terdapat sekitar 2500 hingga 3000 lansia yang tersebar di 15 Rukun Warga (RW). Sementara itu, jumlah staf di puskesmas Sukamaju Baru yang bertugas melakukan pelayanan kepada masyarakat setiap harinya hanya 26 orang. Oleh karena itu, puskesmas membutuhkan bantuan tambahan untuk melakukan pemetaan kesehatan ke rumah-rumah lansia.

Ketua Tim Pengmas FIA UI, Drs. Kusnar Budi, M.Bus., mengatakan, “sebagai wujud pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, selain melaksanakan pengajaran, kami juga diamanatkan untuk melakukan kegiatan pengmas. Atas kepedulian FIA UI terhadap lansia, maka terbentuklah aplikasi Lantera yang artinya Lansia Sejahtera. Terima kasih kepada ibu-ibu yang hadir dan menjadi kader untuk bisa mensejahterakan lansia di Sukamaju Baru melalui koordinasi dengan Puskesmas. Semoga kegiatan kami tidak menjadi yang pertama atau terakhir, tapi bisa berlanjut.”

Pada program pelatihan yang diberikan kepada para kader, dilaksanakan di ruang Aula Puskesmas Sukamaju Baru, pada 20–21 Oktober 2023. Pelatihan yang diberikan mencakup mencakup Pelatihan Operator Klinik Kesehatan Berjalan (OKKB) dan Pelatihan Penggunaan Sistem Informasi Monitoring Lansia. Pelatihan di hari pertama diisi dengan penyampaian Modul Pelatihan Operator Klinik Kesehatan Berjalan (OKKB) oleh Susilawati Sastrahadi, S.KM., M.KM. Melalui pelatihan ini, kader puskesmas mendapatkan pengetahuan dan keterampilan komunikasi interpersonal yang baik untuk melayani kelompok lansia. Materinya mencakup tujuan komunikasi, bagaimana melakukan persiapan berkomunikasi, manfaat komunikasi, hingga kunci komunikasi yang efektif.

Selain itu, para kader juga mendapatkan pelatihan skrining kesehatan supaya dapat mempraktikkan cara penggunaan alat-alat kesehatan dengan baik, seperti timbangan berat badan, tensimeter, glukometer, pulse oximeter, dan termometer. “Pelatihan ini adalah bagian dari sesuatu yang mungkin nantinya ibu-ibu kader bisa terapkan di masyarakat, yaitu peningkatan pengetahuan dan keterampilan mengenai bagaimana cara mengetahui dan mendeteksi diri terkait masalah-masalah atau isu yang terjadi pada lansia,” kata Susilawati.

Di hari selanjutnya, pelatihan berfokus pada penggunaan aplikasi Lantera yang dipimpin oleh Nisa Ismundari Wildan, A.Md. AKP. Nisa menjelaskan bahwa Sistem Informasi Monitoring Kesehatan Lansia ini diciptakan dengan tujuan membantu para lansia agar kesehatan mereka dapat terus dipantau oleh puskesmas sehingga masalah kesehatan tidak berlanjut menjadi lebih serius dan memerlukan biaya yang besar.

Sementara itu, Wahyu Nofiantoro, SSos, MSi., salah satu pengembang Lantera juga menekankan bahwa aplikasi ini dirancang untuk menciptakan interaksi yang lebih rutin antara lansia dan kader puskesmas sehingga para lansia tidak merasa kesepian. Aplikasi Lantera diharapkan dapat dimanfaatkan secara optimal oleh puskesmas dan keluarga lansia untuk memantau kondisi kesehatan mereka. Kader-kader juga dapat mengunjungi rumah lansia secara rutin untuk memastikan kesehatan mereka tetap terpantau dengan baik.

Sebanyak sembilan kader puskesmas mengikuti pelatihan-pelatihan tersebut dan dibekali keterampilan yang cukup untuk memberikan layanan yang lebih baik kepada lansia.  “Alhamdulillah, selain mendapatkan pelatihan dan pendampingan dalam memanfaatkan aplikasi Lantera, kami juga mendapat edukasi cara mengunjungi dan berkomunikasi dengan lansia agar tutur kata yang kami ucapkan tidak membuat tersinggung para lansia,” kata Astuti selaku salah satu Kader Puskesmas Sukamaju Baru. Ke depannya, program ini diharapkan dapat diperluas ke wilayah-wilayah lain agar manfaatnya dapat menjangkau lebih banyak orang.

Related Posts