Universitas Indonesia (UI) sebagai sebuah institusi pendidikan yang terbuka, mempunyai mahasiswa-mahasiswa yang berbeda latar belakang, suku, agama, bahkan berbeda kebangsaan.
Kondisi ini tidak lantas membuat terbatasnya ruang gerak mahasiswa dalam beraktifitas. Justru perbedaan ini diakomodasi dalam wadah-wadah kegiatan mahasiswa yang beragam, yaitu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM).
Salah satu jenis UKM yang cukup aktif dalam berkegiatan, selain olahraga dan seni adalah UKM kerohanian yang terdiri dari : Keluarga Mahasiswa Hindu Dharma Universitas Indonesia (KMHD UI), Keluarga Mahasiswa Buddhis Universitas Indonesia (KMBH UI), Keluarga Mahasiswa Katolik Universitas Indonesia (KMK UI), Persekutuan Oikumene Universitas Indonesia (PO UI), dan Nuansa Islam Mahasiswa Universitas Indonesia (Salam UI).
Secara rutin, 5 UKM kerohanian tersebut melakukan kegiatan-kegiatan baik dalam skala besar ataupun kecil. Biasanya, kegiatan yang dilakukan punya dua tujuan, yaitu tujuan internal dan eskternal.
Tujuan internal biasanya berkaitan dengan penguatan internal organisasi, dan tujuan eksternal terkait dengan kerja sama atau silaturahmi dengan lembaga/institusi lain diluar UI.
Tujuan internal biasanya dicapai melalui kegiatan-kegiatan rutin yang khas dari masing-masing UKM, seperti yang dilakukan oleh KMHD, yaitu kegiatan persembahyangan bersama ke pura, ngayah (kegiatan sosial membantu bersih-bersih di pura), latihan futsal, dan juga bulutangkis.
Kegiatan olahraga bersama, makan bersama, serta pertemuan bersama juga biasanya dilakukan oleh UKM kerohanian yang lain untuk memperkuat tali persaudaraan sesama anggota.
Untuk tujuan eksternal, biasanya dilakukan dalam acara berskala sedang sampai besar, seperti kegiatan sosial kemasyarakatan yang dilakukan KMBH UI, yaitu program desa binaan serta program adik asuh.
Selain itu masing-masing UKM juga punya acara-acara khas dalam menyambut hari raya. Salam UI biasanya akan mengadakan shalat Idul Fitri berjamaah pada saat Lebaran di Mesjid Ukhuwah Islamiyah, sedangkan KMK UI mengadakan acara misa bersama untuk memperingati natal dan tahun baru.
Semua kegiatan ini walaupun sangat bersifat internal keagamaan, namun tetap menekankan pada jalinan silaturahmi dan persaudaraan.
Seperti yang dilakukan KMK di dalam rangkaian natal dan tahun baru yang mengundang seluruh UKM keagamaan untuk berbagi pengalaman dan sharing.
Semangat persaudaraan ini juga tercermin dari kegiatan KMHD,Hindu For Generation, dimana KMHD mengundang beberapa anak-anak panti asuhan untuk turut ikut serta dengan tujuan mengajarkan persaudaraan, meskipun anak-anak ini berasal latar belakang yang berbeda-beda.
Dari semua kegiatan yang dilakukan UKM kerohanian di UI, tercermin sebuah nilai persaudaraan, persatuan, dan toleransi dibalik semua perbedaan yang ada. Keharmonisan yang terbangun membuktikan bahwa perbedaan bukanlah untuk membuat sekat, namun untuk saling melengkapi.
