id sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Universitas Indonesia Tambah Guru Besar Bidang Ilmu Hidrologi

Universitas Indonesia > Berita > Universitas Indonesia Tambah Guru Besar Bidang Ilmu Hidrologi

Universitas Indonesia resmi mengukuhkan Prof. Dr.-Ing. Ir. Dwita Sutjiningsih, Dipl.HE sebagai guru besar tetap bidang ilmu hidrologi Fakultas Teknik UI pada Rabu (29/11/17) di Balai Sidang UI, Depok.

Dalam pengukuhan, beliau membawakan pidato berjudul “Ekohidrologi dalam bingkai masyarakat urban: peran ahli sebagai pemangku kepentingan” di depan Rektor UI, Prof.Dr.Ir. Muhammad Anis, M. Met. serta guru besar dan tamu undangan lainnya.

“Penerapan ilmu ekohidrologi penting untuk mendukung keberlanjutan ekosistem air karena sifatnya yang integratif, transdisipliner dan dapat dimanfaatkan untuk pemecahan masalah dengan berbasis pada regulasi” ucap perempuan berkelahiran Purworejo tersebut.

Pada dasarnya Ekohidrologi  terdiri dari dua elemen dasar yaitu: regulasi sistem ekologis berbasis pada perkembangan evolusioner hirarki penggerak abiotik dan biotik serta rekayasa ekologi untuk mendukungnya.

“ada tiga prinsip ekohidrilogi yang nantinya dapat memberikan kerangka sistematik dalam melakukan manajemen sumber daya air untuk keberlangsungan hidup masyarakat dan ekosistem.

Yang pertama prinsip hidrologi, dimana prinsip ini digunakan untuk mengkuantifikasi dari proses hidrologi pada skala daerah tangkapan air dan pemetaan dampaknya.

Selanjutnya merupakan prinsip ekologi dimana prinsip ini digunakan untuk mengidentifikasi area potensial yang perlu ditingkatkan guna mencapai keberlanjutannya.

Yang terakhir rekayasa ekologi dengan memanfaatkan manajemen biota yang sistemik dan baik untuk mengendalikan proses hidrologi dan sebaliknya.

Menilik berli­­­­mpahnya jumlah penduduk Indonesia dengan beragam aktivitas tentunya mempengaruhi ketidakstabilan ekosistem dan memberikan ancaman yang serius terhadap lingkungan serta konflik sosial sehingga ilmu ini dirasa perlu diterapkan dalam berbagai ilmu.

Oleh karena itu, dibutuhkan kerjasama antara ahli ekologi dan ahli rekayasa hidrologi untuk merumuskan serta meciptakan landasan bersama agar terapan sistem solusi di lingkungan daerah tangkapan air dapat dikaji secara holistik dan efektif.

Namun, hal tersebut bukanlah hal yang sederhana mengingat model ekohidrologi yang multidispliner. Padahal setiap ahli memiliki cara pandang dan pendekatan masing-masing.

Tetapi hal tersebut dapat diminimalisir dengan menciptakan pemikiran bersama guna menghilangkan ego-sektoral untuk bersama mencapai keberlanjutan ekosistem kedepannya.

Related Posts

Leave a Reply