iden sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Urgensi Perempuan dan Kelompok Marginal Sebagai Aktor dan Komunikator Dalam Memitigasi Perubahan Iklim

Universitas Indonesia > Berita > Berita Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Urgensi Perempuan dan Kelompok Marginal Sebagai Aktor dan Komunikator Dalam Memitigasi Perubahan Iklim

Sebanyak 60-70% korban bencana merupakan perempuan dan anak berdasarkan data BNPB (2019), dan kelompok perempuan yang meninggal pada saat terjadinya bencana 14 kali lebih besar daripada laki-laki dewasa. Kondisi ini menunjukkan ketidaksetaraan gender dan menimbulkan ancaman terhadap penghidupan, kesehatan, dan keselamatan perempuan.  Peran penting perempuan dan kelompok marginal sangat diperlukan sebagai aktor dan komunikator dalam mitigasi dan adaptasi menghadapi perubahan iklim.

Hal tersebut disampaikan oleh Prof. Dr. Donna Asteria, S.Sos., M.Hum., dalam pidato pengukuhannya yang berjudul “Urgensi Komunikasi Lingkungan Berperspektif Gender untuk Mitigasi Perubahan” di Balai Sidang, Kampus UI Depok, pada Rabu (6/12). Dalam upacara yang dipimpin oleh Rektor UI Prof. Ari Kuncoro, S.E., M.A., Ph.D., ini, Prof. Donna dikukuhkan sebagai guru besar dalam bidang Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UI.

Lebih lanjut Prof. Donna mengatakan, akses bagi perempuan dan kelompok marginal untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan, akan memberikan kontribusi terhadap pembangunan dan penerapan kebijakan ketahanan iklim yang lebih efisien dan berkelanjutan. Selain itu, menurutnya, untuk menghadapi situasi ini komunikasi lingkungan adalah komponen penting dalam transformasi menuju keberlanjutan lingkungan, sebab dalam prosesnya melibatkan inovasi mendalam, baik secara praktik sosial, struktur, dan teknologi dalam penyampaian informasi mengenai lingkungan hidup. Komunikasi lingkungan yang bersifat transdisipliner akan mendukung mitigasi perubahan iklim melalui promosi kesadaran dan kepedulian lingkungan, khususnya risiko perubahan iklim.

Ia juga menekankan bahwa untuk menghadapi mitigasi perubahan iklim diperlukan kesadaran, pengetahuan, dan moral dari manusia, khususnya pemetaan pengalaman perempuan. Untuk penyampaian pesan komunikasi lingkungan yang lebih akurat dan sesuai dengan masyarakat, perlu untuk mengangkat nilai dan pengetahuan lokal komunitas didukung pemanfaatan teknologi media digital secara terintegrasi. Keterlibatan dan kolaborasi semua stakeholders sangat penting dalam menyatukan wacana kesadaran lingkungan dan melakukan pengelolaan risiko perubahan iklim pada semua level dalam masyarakat.

Prof. Donna berpendapat, dalam situasi disrupsi teknologi digital saat ini, tantangan pengelolaan informasi penting diperhatikan dalam proses komunikasi lingkungan. Upaya pencegahan terjadinya penyebaran disinformasi dan misinformasi dampak perubahan iklim (baik informasi mengenai bencana alam maupun gangguan kesehatan yang terjadi) memerlukan kolaborasi dalam antisipasi penyebarannya. Peran media komunitas lokal yang didukung stakeholders lainnya sangat diperlukan untuk mencegah penyebaran disinformasi dan misinformasi, selain media komunitas turut menyuarakan pengalaman perempuan lokal dalam menghadapi dampak perubahan iklim.

Kajian komunikasi lingkungan secara interdisipliner, dengan semangat transformasi sangat diperlukan untuk pemberdayaan masyarakat, khususnya perempuan dalam aksi mitigasi perubahan iklim. Maka, diperlukan lebih banyak penelitian, tidak hanya penelitian komunikasi lingkungan dalam konteks produksi konten oleh media massa dan media daring, penggalian aksi dan kontribusi organisasi/perusahaan melalui aktivitas corporate social responsibility (CSR) untuk mengatasi masalah lingkungan dan dampak perubahan iklim. Penelitian tersebut   juga perlu didukung dengan pemanfaatan data digital melalui penelitian-penelitian yang menggunakan aplikasi riset digital. Hasil-hasil penelitian ini akan dapat dijadikan alternatif model komunikasi lingkungan berperspektif gender untuk evaluasi regulasi dan pembuatan kebijakan yang bersifat transformasional.

Prof. Donna aktif melahirkan publikasi ilmiahnya di jurnal nasional maupun internasional. Beberapa di antaranya berjudul Forest Conservation by The Indigenous Baduy Community in The Form of Customary Law (2022); The Role of Women in Managing Waste Banks and Supporting Waste Management in Local Communities (2022); Environmental Preservation and Sustainability of Natural Resources Through Traditional Adat Value (Study Case Kampung Naga, West Java) (2021); dan Adat Law and Culture: The Local Authority Elements of Baduy Tribe on Environment Preservation (2021).

Ia menyelesaikan pendidikan sarjana hingga doktoral di Universitas Indonesia. Pada tahun 2000, ia berhasil menamatkan Sarjana Ilmu Komunikasi di FISIP. Kemudian, melanjutkan pendidikan magister di Kajian Wanita, Program Pascasarjana dan lulus pada 2023. Selanjutnya, Prof. Donna meneruskan pendidikannya di S3 Ilmu Lingkungan, Program Pascasarjana.

 

Penulis: Maudisha AR

Related Posts