iden sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

CanteenCare, Inovasi Monitor Gizi dan Higienitas Kantin Sekolah

Universitas Indonesia > Berita > Berita Fakultas Kesehatan Masyarakat > CanteenCare, Inovasi Monitor Gizi dan Higienitas Kantin Sekolah

Depok, 17 November 2023. Pada saat mengonsumsi makanan, kesadaran akan kandungan gizi makanan tersebut mungkin terabaikan. Akibatnya seseorang mengalami obesitas, atau sebaliknya malnutrisi. Peneliti muda UI menciptakan sistem informasi bernama Canteen Care yang berperan sebagai platform edukasi gizi, di mana setiap siswa membeli makanan atau minuman tertentu, akan muncul pesan-pesan edukatif terkait kandungan gizi makanan yang dibeli. Melalui adanya sistem informasi kesehatan CanteenCare ini, SMA yang menerapkannya akan dapat memonitor konsumsi gizi siswanya serta mengambil tindakan cepat apabila terdapat kejadian keracunan makanan.

Dua tim mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) meraih gelar juara pada kompetisi Indonesian Public Health Olympiad (IPHO) 2023 yang diselenggarakan oleh Asosiasi Perguruan Tinggi Kesehatan Masyarakat Indonesia (AIPTKMI). Mereka memenangkan Juara 1 untuk kategori Perancangan Sistem Informasi Kesehatan Masyarakat berkat inovasi CanteenCare dan Juara 2 pada kategori Analisis Kebijakan Kesehatan atas gagasan mengoptimalisasi Electronic Medical Records (EMRs).

Tim Rowena Sofia Zepanya, Annabel Serafina, dan Yolanda Claudia Zipora melihat pentingnya perhatian terhadap pola makan siswa SMA sebagai kelompok transisi penting dari masa kanak-kanak ke dewasa, sehingga memunculkan inovasi CanteenCare yang mengintegrasikan pemantauan gizi, edukasi kesehatan, dan pengawasan higienitas makanan di kantin. “CanteenCare hadir sebagai sistem informasi kesehatan yang berperan sebagai database menu makanan kantin, serta media bagi siswa untuk memesan makanan kantin. Melalui inovasi ini, siswa dapat memesan makanan kantin sesuai dengan alur aplikasi yang sudah dirancang, kemudian penjual kantin akan membuat pesanan sesuai pesanan yang masuk di aplikasi,” ujar Rowena.

Selain memperhatikan keseimbangan gizi siswa, pihak sekolah juga dapat sekaligus memperhatikan higienitas makanan yang ada di area kantin sekolah. Apabila terdapat kejadian keracunan makanan, pihak sekolah dapat menindaklanjuti secara cepat agar tidak berdampak pada bertambahnya kejadian keracunan lainnya.

Tim yang terdiri dari Nadya Arifta Auliazaki, Fania Nur Khoifatunisa, dan Rina Febri Panjaitan melakukan analisis kebijakan Kesehatan dengan mengangkat topik “Optimalisasi EMRs yang Terintegrasi untuk Layanan Kesehatan Digital”. Pengintegrasian EMRs berguna untuk mempermudah koordinasi pada fasilitas layanan kesehatan dalam melakukan dokumentasi rekam medis pasien yang akurat, terkini, komprehensif, dan efisien, sehingga dapat menurunkan risiko kesalahan medis.

Penduduk Indonesia memiliki catatan rekam medis dalam bentuk digital dan kertas sebanyak 270 juta. Rekam medis ini dikelola oleh ribuan penyedia layanan kesehatan berbasis individu di lebih dari 400 aplikasi pengelola dan tersebar pada tingkat pusat maupun daerah. Permasalahan terkait infrastruktur dan keterbatasan sumber daya manusia kesehatan dapat diminimalisir dengan memberikan pelatihan yang memperhatikan aspek interoperabilitas, sehingga transfer informasi tetap dapat memperhatikan quality control.

Aspek interoperabilitas harus memperhatikan tiga level teknologi informasi, yaitu foundational, structural, dan semantic. Dengan diberlakukannya optimalisasi pada permasalahan ini, maka pelaksanaan EMRs dapat berjalan lebih optimal dan komprehensif. Pengintegrasian EMRs dapat memberikan kemudahan akses terhadap data kesehatan pasien, sehingga meningkatkan koordinasi dalam pemberian layanan kesehatan.

Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Penelitian, dan Kemahasiswaan FKM UI, Dr. Ir. Asih Setiarini, M.Sc., sangat bangga dengan prestasi yang diraih para mahasiswanya dalam kompetisi yang berlangsung di FIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada 8-9 November 2023. “Sistem informasi, CanteenCare yang dikembangkan mahasiswa ini saya rasa akan memberikan edukasi pada masyarakat terutama siswa-siswi SMA yang paling banyak terpapar dengan berbagai makanan kekinian. Begitu juga dengan gagasan dalam mengoptimalkan EMRs yang sesuai dengan kondisi saat ini,” ujarnya.

Ia melanjutkan, “Di era sekarang, semua aspek kehidupan sudah terdigitalisasi termasuk berbagai hal dalam bidang Kesehatan. Hal ini diharapkan juga bisa meningkatkan layanan kesehatan dan sumber daya manusia kesehaan yang ada.”

Related Posts