iden sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Duta Besar Federasi Rusia Beri Kuliah Umum di Departemen HI FISIP UI

Universitas Indonesia > Berita > Berita Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Duta Besar Federasi Rusia Beri Kuliah Umum di Departemen HI FISIP UI

Duta Besar Federasi Rusia untuk Indonesia, H.E. Lyudmila Georgievna Vorobieva, hadir sebagai pembicara utama pada kuliah umum di Departemen Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI) pada Jumat (11/02) lalu. Ia menyampaikan tentang sejarah panjang kerja sama antara Federasi Rusia dan Indonesia, pada kuliah umum “Studium Generale: Russia, Indonesia, and The Indo Pacific” yang dilaksanakan melalui zoom meeting.

Acara tersebut dibuka oleh Dekan FISIP UI, Prof. Dr. Semiarto Aji Purwanto, dengan moderator Ristian Ariandi Supriyanto, dosen Ilmu Hubungan Internasional UI. Prof. Semiarto berharap, meski kondisi tidak memungkinkan para peserta bertemu langsung, acara ini dapat memberikan wawasan mengenai hubungan antara Federasi Rusia dan Indonesia. Menurutnya, “Meskipun diadakan secara virtual, saya harap tidak mengurangi semangat untuk berdiskusi tentang apa yang ditawarkan kebijakan luar negeri Rusia di Asia, termasuk Indonesia. Semoga kuliah ini bermanfaat untuk kepentingan bekal Indonesia-Rusia di masa depan.”

H.E. Lyudmila Georgievna Vorobieva mengatakan, kedua negara memulai hubungan diplomasi secara resmi pada 3 Februari 1950. Sejak itu, Federasi Rusia dan Indonesia membangun kerja sama dalam berbagai bidang, meliputi transportasi, infrastruktur, energi, teknologi, agrikultur, dan sebagainya. Pemimpin negara maupun jajaran menteri Indonesia dan Federasi Rusia secara rutin melakukan konsultasi terutama dalam bidang keamanan.

Dalam bidang perdagangan, meskipun dalam situasi pandemi, kerja sama bilateral ini mencapai angka tiga miliar dolar Amerika. Angka tersebut belum mencapai target yang ditetapkan oleh kedua negara, yaitu lima miliar dolar Amerika. Pada tahun 2021, perdagangan meningkat sebanyak 40%, sehingga target tersebut tidak sulit dicapai. Kerja sama Indonesia dan Rusia di bidang perdagangan mencapai surplus yang baik. Ekspor Rusia ke Indonesia didominasi pupuk, logam, minyak, dan gas. Sementara itu, dari Indonesia, Rusia mengimpor banyak minyak sawit.

Duta Besar Federasi Rusia tersebut juga membahas mengenai dinamika dalam konsep Indo-Pasifik. Federasi Rusia mendukung ASEAN Outlook on Indo-Pacific. Meski demikian, ujarnya, Federasi Rusia menolak konsep Indo-Pasifik yang diajukan oleh negara-negara barat. Menurut Federasi Rusia, konsep Indo-Pasifik yang diajukan oleh negara-negara barat berusaha menggantikan mekanisme dialog kawasan Asia yang selama ini menjaga kestabilan kawasan melalui keterbukaan, inklusivitas, dan transparansi.

ASEAN Outlook on Indo-Pacific merupakan dokumen yang memuat garis kebijakan ASEAN mengenai ruang lingkup, tujuan, prinsip, area kerja sama, dan mekanisme kerja sama Indo-Pasifik. Melalui dokumen ini ASEAN melihat Indo-Pasifik sebagai sebuah kawasan yang terintegrasi dan terkoneksi, megedepankan dialog dan kerja sama, menitikberatkan pembangunan untuk kesejahteraan, serta menjadikan aspek maritim sebagai elemen tata kawasan.

Dokumen ini memuat ruang lingkup kerja sama Indo-Pasifik yang mencakup kerja sama maritim, konektivitas, upaya mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 2030, serta kerja sama di bidang ekonomi. ASEAN juga siap bekerja sama dengan mekanisme regional lain di kawasan Asia-Pasifik dan Samudera Hindia dalam kerangka kerja sama Indo-Pasifik.

 

Penulis: Humas FISIP UI | Editor: Sapuroh

Selengkapnya:

Related Posts