iden sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Peduli Keberlanjutan Lingkungan, Mahasiswa UI Raih Tiga Gelar Dari Voice of Youth Challenge 2023

Universitas Indonesia > Berita > Berita Fakultas Ilmu Administrasi > Peduli Keberlanjutan Lingkungan, Mahasiswa UI Raih Tiga Gelar Dari Voice of Youth Challenge 2023

Universitas Indonesia (UI) minggu lalu mendapat predikat sebagai yang terbaik se-Asia untuk Indikator Governance dari QS Sustainability Ranking 2024. Kesadaran dari sivitas akademika UI akan masalah keberlanjutan lingkungan membuat mereka memiliki kepekaan terhadap berbagai aspek lingkungan. Kepedulian terhadap isu lingkungan itu menjadi ide project yang diangkat oleh tiga tim mahasiswa UI dalam kompetisi Voice of Youth Challenge 2023 yang digagas oleh UI melalui Lembaga Pengkajian dan Penerapan Ilmu Administrasi (LPPIA) Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) dan Danone Indonesia.

Hasilnya, tim mahasiswa UI keluar sebagai pemenang untuk tiga gelar di Voice of Youth Challenge 2023. Mereka adalah Tim Bikun (Juara 3 Kategori Manajemen Sampah), Tim Minum Air Jalan Terus (Juara 3 Kategori Sadar Hidrasi), dan Tim Pagi Teknik (Juara Favorit Kategori Sadar Hidrasi). Pemenang kompetisi ini diumumkan pada Sabtu (9/12), di Hotel Aston Priority Simatupang & Conference Center, Jakarta.

Tim Bikun terdiri dari Tsamara Safira dan Rahel Sriwahyuni Sinaga yang merupakan mahasiswa dari Program Studi Hubungan Masyarakat, Program Pendidikan Vokasi UI. Mereka meraih Juara 3 pada kategori Manajemen Sampah dengan judul kampanye “Managing Your Waste, Saving the Sustainability of Life”. Mereka menjalankan kampanye di Sungai Cisadane dan bekerja sama dengan pemerintah setempat.

Pada kategori Sadar Hidrasi, Tim Minum Air Jalan Terus meraih Juara 3 melalui kampanye “Minum Air Jalan Terus” dan Tim Pagi Teknik mendapat Juara Favorit untuk campaign bertema “Air Kampus #HidrasiUntukPrestasi”. Tim Minum Air Jalan Terus beranggotakan mahasiswa FIA UI, yakni Desta Maghfira, Apriza Wiguna, dan Stefanus Wijanarko Alexsaputra. Sementara, Tim Pagi Teknik terdiri atas dua mahasiswa Fakultas Teknik UI, yaitu David Fernando Aritonang dan Alifya Zhafira Ananda.

Dua kategori yang dilombakan dalam kompetisi ini, yakni Sadar Hidrasi dan Manajemen Sampah, merepresentasikan dua poin Sustainable Development Goals (SDGs), yakni kehidupan yang sehat dan sejahtera (good health and well-being) dan permasalahan lingkungan (climate action). Kategori Sadar Hidrasi menilai ide mahasiswa dalam bentuk program kegiatan atau kampanye terkait pentingnya menjaga tingkat hidrasi dalam tubuh untuk menunjang kesehatan masyarakat. Adapun kategori Manajemen Sampah menyoroti ide mahasiswa terkait program kegiatan atau kampanye untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam minimalisasi konsumsi, pemilahan sampah dari rumah, serta penggunaan prinsip 3R (reduce, reuse, recycle) dalam kehidupan sehari-hari.

Kompetisi yang dilaksanakan pada bulan Agustus hingga Desember 2023 tersebut diikuti oleh 171 peserta yang seluruh karyanya dinilai oleh para juri. Juri Manajemen Sampah adalah Guru Besar FIA UI, Prof. Dr. Martani Huseini; Corporate Communication Director Danone Indonesia, Arif Mujahidin; Kepala Biro Humas dan KIP UI, Dra. Amelita Lusia, M.Si.; dan Senior External Communication Manager Danone Aqua, Krishnu Senjaya. Untuk Juri Sadar Hidrasi, terdiri atas

Plt. Direktur Inovasi dan Sciense Techno Park UI, Prasandhya Astagiri Yusuf, S.Si., MT., Ph.D.; CEO Waste4Change, Muhammad Bijaksana Junerosano, S.T.; External Communication Manager Danone Aqua, Gilang Sasmoyo; Pemimpin Redaksi Suara.Com, Suwarjono; serta Founder Dreamdelion Indonesia, Alia Noor Anoviar.

Para juri menetapkan Tim Aksa dari Universitas Diponegoro menjadi Juara 1 untuk kategori Manajemen Sampah melalui karyanya yang berjudul “Aku dan Sampah”. Untuk kategori Sadar Hidrasi, Tim Unsoed Ngombe dari Universitas Jenderal Soedirman ditetapkan sebagai Juara 1 berkat campaign bertema “Unsoed Ngombe #ngombedisitlur”.

Kemenangan tim tersebut didasarkan pada beberapa kriteria penilaian. Menurut salah seorang juri Voice of Youth Challenge 2023, Dra. Amelita Lusia, M.Si., terdapat lima kriteria penilaian dalam kompetisi ini. Pertama, originality, innovation, dan creativity yang menilai ciri khas atau pembeda ide dari program yang sudah. Kedua, feasibility, artinya program dapat dijalankan dengan baik pada pilot project. Ketiga, sustainability program yang melihat adanya peluang replikasi program dan keberlangsungan di masa mendatang. Keempat, program memiliki dampak sosial dan lingkungan yang positif dan luas. Terakhir, presentation skill, pitch deck, dan gagasan disajikan secara menarik.

Amelita berharap dengan adanya kompetisi ini dapat mendorong para mahasiswa menghasilkan karya kreatif dan inovatif yang dapat menyelesaikan permasalahan bangsa yang dimulai dari lingkungan terdekat mereka. “Mahasiswa diharapkan dapat menganalisis permasalahan apa saja yang ada di sekitarnya dan merencanakan suatu project yang dapat diimplementasikan sebagai bentuk sumbangsih mereka kepada masyarakat,” ujar Amelita.

Related Posts