iden sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Pentingnya Mengelola Stres Untuk Meningkatkan Kualitas Hidup

Universitas Indonesia > Berita > Berita Highlight > Pentingnya Mengelola Stres Untuk Meningkatkan Kualitas Hidup

Isu kesehatan mental menjadi isu yang hangat dibicarakan saat ini. Pasalnya seseorang yang bermental sehat dapat menggunakan kemampuan atau potensi dirinya secara maksimal dalam menghadapi tantangan hidup. Sehingga, kesehatan mental akan sangat berpengaruh terhadap kinerja seseorang dalam segala hal yang dikerjakan atau dilakukan.

Permasalahan ini mendorong Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia (FIA UI) bersama dengan Ikatan Wanita Keluarga (IWK) FIA UI dan Platform Kesehatan Mental Teduh, menyelenggarakan kegiatan Talkshow dan Workshop yang bertajuk “It’s Okay Not To Be Okay: Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental” dengan mengundang Psychology Content Writer Teduh, Shabrina Audinia, M.Psi. di Ruang Auditorium EDISI FIA UI Lantai 4, Gedung M FIA UI (17/02).

Dalam pidato sambutannya, Ketua IWK FIA UI, Lyviana Chandra, SE., MM. mengatakan “Pentingnya kepekaan terhadap isu kesehatan mental adalah meningkatkan kualitas hidup; meningkatkan produktivitas; menjaga hubungan yg sehat; mencegah masalah kesehatan mental yang lebih serius, seperti depresi kecemasan dan bipolar; dan menjaga kesehatan fisik. Oleh karena itu, kita sangat perlu untuk terbuka terhadap isu ini agar di lingkungan keluarga, kerja, dan lainnya bisa turut bahagia dan memiliki kinerja yang maksimal”

Stres adalah salah satu kondisi yang mengancam kesehatan mental, yang mencakup reaksi tubuh atas ancaman atau tekanan, seperti tekanan fisik dan emosi yang bisa membuat kita kurang nyaman; dan tidak dapat dihindari oleh setiap manusia. Psychology Content Writer Teduh, Shabrina Audinia, M.Psi. mengungkapkan, ““Stres merupakan reaksi wajar dan sehat yang berasal dari manusia dari waktu ke waktu. Stres bisa membantu kita untuk belajar hal baru, mengejar deadline, membantu kita menyelesaikan sebuah pekerjaan dengan cepat, dan memotivasi diri karena adanya hormon epinephrine. Ada dua jenis stres yaitu Eustress Stres yang membuat lebih semangat dan produktif dalam menghadapi situasi dan membuat individu berkembang. Kedua adalah  distress yang tidak dapat dikontrol dan terjadi berkepanjangan dan membuat kewalahan serta berdampak buruk bagi individu,” kata Shabrina.

Untuk mengelola stres, perlunya pemahaman mengenai hal-hal yang tidak bisa kendalikan dalam hidup. Hal tersebut dapat dilakukan dengan melakukan coping stres yaitu upaya yang dilakukan oleh individu untuk menanggulangi stres. Coping stres dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu emotion focused coping yakni fokus pada masalah yang menyebabkan stres; problem focused coping yaitu fokus pada pengaturan emosi yang muncul dari pengalaman stres; emotion focused coping yaitu mencari dukungan sosial, memberikan makna pada pengalaman stres, memberikan jarak dan mengatur diri; dan problem focused coping yakni dengan membuat perencanaan, tujuan, berperilaku asertif, dan mengemukakan pendapat dengan objektif.

“Kita juga dapat melakukan teknik sederhana untuk membantu mengelola stres yang dinamakan Self-help salah satunya adalah mengelola napas; grounding; aktivitas fisik; dan Journaling. Apabila kesulitan mengelola stres seorang diri, jangan ragu untuk meminta bantuan profesional merupakan hal yang wajar untuk dilakukan,” ujar Shabrina.

Penulis: FIA UI| Editor: Maudisha 

 

Related Posts