iden sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

‘Suntikan’ Inovasi Bagi Pelaku UMKM Kampung Tematik Mulyaharja Bogor

Universitas Indonesia > Berita > Berita Fakultas Ilmu Administrasi > ‘Suntikan’ Inovasi Bagi Pelaku UMKM Kampung Tematik Mulyaharja Bogor

Selain Puncak, Bogor memiliki wisata alam lainnya yang menyuguhkan pemandangan persawahan berlatar belakang gunung dan pengalaman bertani, yaitu Kampung Tematik Mulyaharja. Desa wisata yang masih terbilang baru ini, dikembangkan dan dikelola langsung oleh masayarakat lokal, khususnya kelompok sadar wisata Karang Taruna Mulyaharja dan sudah berjalan selama tiga tahun sejak 2020.

Untuk meningkatkan potensi yang ada, Dr. Eko Sakapurnama, MBA., salah seorang dosen Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) Universitas Indonesia (UI) memberikan pelatihan inovasi kepada para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kampung Tematik Mulyaharja, pada Rabu (22/11). Dalam pelatihan tersebut, Dr. Eko menyampaikan bahwa inovasi sangat diperlukan dan penting bagi pelaku UMKM. Karena, dengan inovasi tersebut, produk maupun layanan yang diberikan dapat memiliki nilai tambah. “Inovasi adalah kunci bagi UMKM untuk bisa bertahan dan berkembang di era yang semakin kompetitif,” ujar Dr. Eko.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa inovasi dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan menggunakan metode Iceberg Model. Metode Iceberg Model adalah sebuah metode yang digunakan untuk mengidentifikasi peluang inovasi dengan melihat dari berbagai aspek, mulai dari kebutuhan konsumen, tren pasar, hingga teknologi yang tersedia. Dengan menggunakan metode ini, pelaku UMKM dapat menyusun inovasi yang tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan pasar.

Dalam kegiatan ini, terdapat tiga kelompok UMKM yang mengikuti pelatihan tersebut. Mereka terdiri atas Kelompok Tani yang memproduksi beras organik, Saung Eling yang menawarkan jasa hospitality dan pengalaman wisata alam, serta kelompok Pengelola Desa Tematik Mulyaharja. Sebagai salah seorang peserta pada pelatihan ini, Siti Aminah mengaku mendapatkan banyak pengetahuan baru mengenai inovasi dan cara mengembangkan usahanya. “Pelatihan ini sangat bermanfaat bagi saya. Saya jadi tahu bagaimana menyusun inovasi yang tepat sasaran. Saya juga jadi lebih paham tentang pentingnya inovasi bagi pelaku UMKM,” kata Siti Aminah.

Dari kegiatan yang merupakan bentuk pengabdian masyarakat (pengmas) ini, Dr. Eko berharap pelatihan ini dapat meningkatkan kapasitas pelaku UMKM di Kampung Tematik Mulyaharja sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitarnya. Pada acara tersebut turut dihadiri Badan Perencanaan Pembanguan Daerah (Bappeda) Kota Bogor yang diwakili oleh Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan, Irma Arlini Dewi, S.T.P., M.Sc. dan Lurah Mulyaharja, Indra Permana, SH., MH.

Pada kesempatan tersebut Irma menyampaikan, “Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini. Inovasi merupakan salah satu kunci untuk meningkatkan daya saing pelaku UMKM.” Sementara itu, Indra sebagai lurah setempat juga mengatakan bahwa dengan adanya pelatihan ini, dirinya berharap para pelaku UMKM di Desa Mulyaharja dapat meningkatkan kreativitas dan inovasinya sehingga dapat bersaing di pasar global dan mampu membantu meningkatkan daya tarik wisata Kampung Tematik Mulyaharja.

Selain itu, kegiatan pengmas yang juga melibatkan mahasiswa administrasi Niaga FIA UI ini, dilanjutkan dengan diskusi dan rencana untuk pelaksanaan pengmas di tahun berikutnya. Diskusi ini bertujuan untuk menggali potensi dan kebutuhan apa saja yang diperlukan para pelaku UMKM setempat. Beberapa kebutuhan yang diperlukan, di antaranya seperti pelatihan pembukuan akuntansi dasar, pelatihan pengemasan produk, dan lain-lain.

 

Penulis: Eko Sakapurnama| Editor: Maudisha AR

Related Posts