iden sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222
Universitas Indonesia > Berita > Berita Fakultas Ekonomi dan Bisnis > Targetkan Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM), UI Gelar Zona Integritas Award 2023

Universitas Indonesia kembali menyelenggarakan Zona Integritas Award 2023. Sekretaris UI, dr. Agustin Kusumayati, M.Sc., Ph.D. memberikan sambutan secara langsung di Auditorium Mochtar Riady, FISIP UI “Acara ini diselenggarakan sebagai upaya mewujudkan reformasi birokrasi dan yang terpenting adalah perubahan itu sendiri bukan hadiah yang akan diberikan secara seremonial” kata dr. Agustin. Pondasi dalam membangun zona integritas di UI adalah perbaikan diri dan peningkatan mutu dengan memerhatikan prinsip continuous improvement.

Memasuki tahun ketiga, UI berkomitmen untuk mewujudkan Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan  Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM). Kepala Biro TREM UI, Vishnu Juwono, S.E., M.I.A, Ph.D menjelaskan bahwa ada tiga fakultas yang telah memenuhi standar penilaian nasional untuk kategori WBK dan WBBM “FKM sudah mencapai WBK dan bersiap menuju WBBM, sedangkan dua fakultas lain, yaitu FK dan FIA dipersiapkan untuk mengikuti penilaian kategori WBK” ujarnya. Guna mewujudkan hal tersebut, acara ini dikemas panel sehingga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan digitalisasi dalam konteks reformasi birokrasi.

Zona Integritas Award 2023 ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak, salah satunya MENPAN-RB yang pada kesempatan ini diwakili oleh Prof. Dr. Erwan Agus Purwanto, M.Si. UI didaulat sebagai satu dari sedikit universitas yang concern terhadap perwujudan zona integritas. Sejauh ini baru 7 kampus yang meraih predikat zona integritas dari MENPAN-RB dan UI adalah salah satunya. Selain itu, hal lain yang penting untuk diperhatikan adalah esensi reformasi birokrasi “Pesan Presiden untuk tidak hanya menjalankan pelayanan melainkan juga harus bermanfaat bagi publik” ucap Prof. Erlan.

Belajar dari negara-negara maju, pelayanan dilakukan secara mudah, murah, cepat, dan bebas korupsi. Studi banding telah dilakukan ke beberapa negara seperti Inggris, Tiongkok, Estonia, dan Australia guna mewujudkan digitalisasi birokrasi di Indonesia. Kisah sukses Tiongkok dalam digitalisasi birokrasi berhasil menurunkan angka kemiskinan di sana. Dalam mewujudkan hal tersebut, MENPAN-RB dibantu oleh Tony Blair Institute mendorong sektor pemerintah maupun swasta dalam transformasi dan digitalisasi birokrasi yang telah dibubuhkan dalam master plan 2025-2045.

Acara penghargaan ini dihadiri juga oleh Dr. Pahala Nainggolan (Deputi Bidang Pencegahan, Komisi Pemberantasan Korupsi), Ir. Mochamad Hadiyana, M.Eng (Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi, Kominfo), Andi Widjajanto, S.Sos, M.A., M.Sc., Ph.D (Pakar Ketahanan Negara) dan Mohamad Ali Akbar, SE, MBA (Koordinator Tim RB, Sekretariat Jenderal Ditjen Diktiristek). Secara khusus, Dr. Pahala Nainggolan menyebut perguruan tinggi mendapatkan perhatian khusus karena merupakan posisi yang krusial sebelum memasuki dunia kerja. Universitas menjadi harapan dalam mewujudkan zona integritas yang bebas korupsi dan bersih melayani. Beliau juga menekankan pentingnya mencegah praktik gratifikasi yang nantinya menjadi kepanjangan perilaku korupsi “seringkali karena dianggap sebagai budaya timur, berterima kasih kepada dosen diwujudkan melalui pemberian hadiah. Padahal, hal tersebut merupakan bentuk pelanggaran atas jabatan pegawai negeri yang seyogyanya tidak menerima segala bentuk gratifikasi” kata Dr. Pahala Nainggolan.

Puncak acara diisi dengan penganugerahan kepada fakultas yang terpilih dalam Zona Integritas Award 2023. Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) meraih juara pertama diikuti Program Pendidikan Vokasi di posisi kedua, dan Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK) di posisi ketiga. Vishnu Juwono berterima kasih atas kontribusi seluruh pihak dalam mereformasi birokrasi di UI. Diharapkan predikat zona integritas yang telah diraih UI mampu dipertahankan dan ditingkatkan, khususnya Wilayah Bebas Korupsi (WBK) menjadi Wilayah Birokrasi Bebas Melayani (WBBM).

 

Penulis: Asep Abdurahman Hidayah | editor: Finda Salsabila

Related Posts